Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baik anak laki-laki atau pun perempuan, cara pengasuhannya tidak berbeda. Namun kenyataannya, sekarang masih banyak orang tua yang menerapkan peraturan lebih ketat atau mengurangi kebebasan pada anak perempuan dibanding anak laki-laki. Padahal, hal tersebut bisa menyebabkan anak perempuan menjadi kurang percaya diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spesialis Program PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, Lily Puspasari, mengatakan orang tua harus membuat lingkungan dalam keluarga agar semua anak bisa percaya pada mereka. “Bagaimana perlakuan orang tua kepada anak perempuan dan anak laki lakinya itu harus setara,” jelas Lily Puspasari, di Jakarta Selatan, Senin 8 Oktober 2018.
Jadi pada saat orang tua membuat peraturan atau menolak permintaan anak perempuan, mereka harus melakukan hal yang sama pada anak laki-laki. Walaupun lingkungan mungkin memang lebih tidak aman untuk anak perempuan dibanding laki-laki, anak-anak harus dibekali dengan cara melindungi diri sendiri yang sama. Jangan karena lingkungan lebih bahaya untuk anak perempuan, orang tua malah membatasi kebebasan anak perempuan.
Orang tua harus membekali anaknya, perempuan maupun laki-laki, dengan pemikiran bahwa kamu tidak lebih tinggi atau lebih rendah dari gender lain. “Itu sendiri sudah menimbulkan rasa percaya diri, yang penting untuk anak perempuan. Kalau anak perempuan terlalu dilindungi, akhirnya anak perempuan akan merasa kalau mereka perlu orang lain untuk melindungi mereka,” lanjut Lily.
Menurut Lily Puspasari norma sosial kita masih melihat kalau anak perempuan adalah kelompok yang perlu dilindungi. Namun, dengan pemikiran tersebut, banyak yang merasa kalau cara melindunginya adalah dengan membatasi mereka dari keluar rumah atau melakukan aktivitas tertentu. Padahal, orang tua bisa melindungi anak perempuan dengan cara mengasuh yang setara dengan anak laki-laki.