Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bekasi -Pemerintah Kota Bekasi tengah mengusulkan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB kepada Kementerian Kesehatan lewat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tapi, sebagai persiapan PSBB pemerintah Kota Bekasi tinggal memiliki dana siap sebesar Rp 25 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Memang duitnya enggak ada," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi kepada wartawan pada Rabu, 8 April 2020.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi menyiapkan dana sebesar Rp 101 miliar lewat biaya tak terduga di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Tapi, 75 persen dananya telah terpakai untuk kebutuhan belanja dalam penanganan COVID-19 sejak virus tersebut masuk ke Indonedia.
"Rp 101 yang ready (awal) duitnya, setelah itu (sekarang) tinggal Rp 25 miliar," kata Rahmat Effendi.
Rahmat Effendi berencana melakukan realokasi anggaran untuk mendukung penanganan wabah virus Corona di Kota Bekasi. Ia belum dapat merinci realokasi di setiap organisasi perangkat daerah. Tapi, dalam realokasi itu anggaran akan difokuskan kepada kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman Juwono Putro mengatakan, pembahasan realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19 ditargetkan rampung pada pekan depan. Lembaganya akan segera melakukan penyisiran bersama dengan pemerintah daerah.
"Sekarang pendapatan daerah juga terdampak (wabah COVID-19), biasanya sehari bisa sampai Rp 3 miliar, sekarang hanya sekitar Rp 700 juta. Sementara dari pemerintah pusat belum ada," ujar dia.
ADI WARSONO