Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Nasional (Unas) menolak menjelaskan detail perihal dugaan pencatutan nama sejumlah akademisi Malaysia dalam jurnal ilmiah salah satu dekannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sehubungan dengan beredarnya informasi tersebut, kami dari pihak Unas belum bisa memberikan tanggapan atau konfirmasi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Universitas Nasional, Marsudi, melalui aplikasi perpesanan, Jumat, 12 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kabar dugaan pencatutan ini dimuat dalam situs Retraction Watch yang ditulis oleh Lori Youm. Dosen Universitas Nasional yang disebut dalam artikel itu adalah Kumba Digdowiseiso, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Menurut laporan itu, sejumlah dosen di Universitas Malaysia Terengganu (UMT) menerima kabar bahwa nama mereka ditemukan di sejumlah jurnal ilmiah Kumba Digdowiseiso berdasarkan pencarian di Google Scholar.
Menanggapi hal ini, akun Instagram resmi Unas @unas1949 mengunggah pernyataan tertulis bersama Kumba dan dosen UMT Jumadil Saputra di fitur story-nya. Dalam tulisan itu disebut jika Kumba sudah melayangkan keberatan kepada Lori dan editor di Retraction Watch karena tulisan itu dianggap tidak berimbang. “Kami masih menunggu respons mereka,” tulisnya.
Fakultas Bisnis, Ekonomi, dan Pembangunan Sossial (FBESD) Universiti Malaysia Trengganu, kata Kumba, juga telah mengadakan pertemuan internal dan menyatakan kasus ini adalah masalah personal.
Kumba akan menjelaskan masalah ini dalam konferensi pers pada Jumat pekan depan. Konferensi pers ini akan dihadiri Dekan FBESD Universiti Malaysia Trengganu Suriani dan Jumadil Saputra.