Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Desain Baru Skybridge Tak Integrasikan Stasiun-Pasar

Gubernur diingatkan bahwa pelapak bukan satu-satunya perkara di Tanah Abang.

12 Juni 2018 | 00.00 WIB

Konsep rencana induk Pasar Tanah Abang baru terungkap.
Perbesar
Konsep rencana induk Pasar Tanah Abang baru terungkap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

DEVY ERNIS
[email protected]

JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta mendesain skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api Tanah Abang. Dari desain yang sudah dipresentasikan di hadapan gubernur dan wakil gubernur pada pekan lalu, setiap penumpang kereta harus keluar stasiun jika ingin mengakses jalur penghubung ke Gedung Blok G itu.

"(Skybridge) ini memang tidak pakai lahan PT KAI," kata Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C. Pinontoan, ketika diminta konfirmasi pada Jumat lalu.

Sarana Jaya mendapat penugasan dari Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk mendesain dan membangun skybridge. Jembatan itu pernah didesain pada era pemerintahan sebelumnya, menghubungkan langsung stasiun dengan Blok G Pasar Tanah Abang.

Desain awal bertujuan menghindari penumpang kereta yang hendak ke pasar turun ke jalan dan bertemu dengan para pedagang kaki lima. Para pedagang itu dianggap menjadi salah satu penyebab kesemrawutan di kawasan pasar grosir tersebut.

Pada Jumat lalu, Yoory memberi konfirmasi bahwa Sarana Jaya tak menjalin koordinasi dengan PT KAI untuk desain yang terbaru. Dalam desain itu, jembatan memiliki ramp di pintu keluar stasiun di bawah jalan layang Jatibaru.

Yoory mengatakan, jika ke depannya terjadi perubahan yang bersentuhan langsung dengan aset PT KAI, baru desain akan disesuaikan lagi. Dia menambahkan, tak tertutup kemungkinan jembatan akan tersambung langsung dengan stasiun, mengikuti desain yang sekarang.

"Bisa tersambung dengan stasiun nanti. Begitu keluar (stasiun) kan ada tangga, nanti depannya itu bisa dibuka,” ujar Yoory.

Pengamat tata kota Jakarta dari Universitas Trisaksi, Yayat Supriatna, mengatakan desain skybridge seharusnya menyatu dengan stasiun. Jika tak terkoneksi, dia tidak yakin akan ada perubahan dalam upaya penataan Pasar Tanah Abang saat ini.

Menurut Yayat, desain skybridge yang ditujukan untuk menampung para pelapak di Jalan Jatibaru itu juga tak sinkron dengan rencana pengembangan kawasan berorientasi transit milik PT KAI. “Saya sempat dimintai masukan oleh tim gubernur tentang desain jembatan ini dan telah menyampaikan perlunya saling terintegrasi agar tidak menimbulkan masalah baru,” kata Yayat.

Dia menduga desain yang ada saat ini merupakan buah dari ketergesa-gesaan. Pemerintah DKI diminta segera mengembalikan fungsi Jalan Jatibaru yang dianggap maladministrasi, tapi menolak sebelum mendirikan skybridge. Pemerintah menyatakan skybridge termasuk dalam penataan Pasar Tanah Abang jangka menengah. Sedangkan menutup Jalan Jatibaru dan menggunakannya untuk menampung pelapak sebagai solusi jangka pendek.

Yayat memprediksi, jika skybridge rampung tanpa perubahan desain, sopir angkutan umum semakin betah mangkal di ruas Jalan Jatibaru. Itu sebabnya dia menyarankan agar Gubernur Anies tak hanya memikirkan pelapak, tapi juga lalu lintas kendaraan di bawah skybridge. "Tanah Abang ini bukan hanya perkara pedagang, tapi banyak hal," ujar dia. *

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus