Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta bersiap membangun stadion berskala internasional, Jakarta International Stadium. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan pembangunan stadion di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu akan dimulai pada Oktober mendatang. "Rencananya tahun ini bisa groundbreaking," kata dia, kemarin.
Sebagai persiapan, Sandiaga menggelar forum diskusi publik di Balai Kota, kemarin. Tujuannya untuk menyaring masukan dari berbagai pihak ihwal fasilitas yang harus tersedia di area stadion sepak bola itu.
Rencana pembangunan stadion di Tanjung Priok juga mencuat di masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Lokasinya sama-sama di bekas area Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa (BMW). Stadion itu ditujukan sebagai pengganti Stadion Lebak Bulus di Jakarta Selatan yang kini menjadi depo kereta mass rapid transit (MRT). Tapi, di masa Ahok, pembangunan stadion tak terlaksana karena terganjal sengketa lahan.
Menurut Sandiaga, perubahan nama menjadi Jakarta International Stadium bertujuan memperkuat identitas Ibu Kota. Sedangkan nama sebelumnya, Stadion BMW, berpotensi menimbulkan kesalahpahaman tentang kepemilikan karena mirip dengan merek tertentu.
Sandiaga memperkirakan anggaran untuk pembangunan kompleks stadion di lahan seluas 26,5 hektare itu sekitar Rp 4,7 triliun. Dana itu tidak akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pemerintah DKI bakal memakai skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Dasar hukumnya adalah Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sarana Olahraga.
Dalam acara diskusi publik kemarin, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk telah memaparkan konsep pembangunan stadion itu. Meski begitu, Sandiaga memastikan pemerintah DKI membuka kesempatan kepada perusahaan lain yang berminat membangun stadion berkapasitas 50 ribu penonton tersebut. "Karena sistem KPBU, lelangnya di tahap akhir," kata dia.
Rencananya, kata Sandiaga, kompleks Jakarta International Stadium dilengkapi dengan fasilitas komersial dan non-komersial. Kompleks itu juga berfungsi sebagai arena beragam kegiatan, dari konser musik hingga aula pertemuan. Di samping fasilitas publik, seperti tempat ibadah, di dalamnya akan dibangun pusat belanja, hotel, apartemen, dan hunian untuk masyarakat menengah ke bawah.
Setelah pembangunan stadion rampung, kata Sandiaga, pemerintah akan membuka rute Transjakarta ke sana. Ia juga sedang melobi PT KAI untuk membangun stasiun di dekat stadion. Nantinya, rute fase lanjutan light rail transit (LRT) juga akan terintegrasi dengan stadion. "Supaya pilihan moda transportasi umumnya semakin banyak," kata dia. IRSYAN HASYIM | LINDA HAIRANI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo