Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Dua Vitamin yang Dibutuhkan untuk Jaga Imunitas, Cek Sumber Makanannya

Pakar menyebutkan dua vitamin untuk menjaga imunitas di tengah pandemi, salah satunya vitamin C yang kaya akan antioksidan.

15 September 2020 | 11.30 WIB

Ilustrasi jus buah (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi jus buah (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Imunitas atau kekebalan tubuh jadi sangat penting di tengah pandemi Covid-19, terutama ketika pembatasan sosial berskala besar atau PSBB kembali diberlakukan di Jakarta. Salah satu cara untuk meningkatkan imunitas adalah mengonsumsi nutrisi yang cukup, termasuk vitamin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Setidaknya ada dua jenis yang perlu Anda cukupi kebutuhannya, yakni vitamin C dan D.

"Jika Anda kekurangan vitamin D, maka berdampak pada kerentanan Anda terhadap infeksi. Saya tidak keberatan merekomendasikan (vitamin D)," kata direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci.

"Vitamin lainnya, vitamin C karena tergolong antioksidan yang baik dan jika Anda ingin mengonsumsinya satu gram atau lebih, maka itu tidak masalah," ujar dia.

Peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja, kepada Health mengatakan, ada bukti vitamin D memang membantu melawan infeksi pernapasan.

Vitamin D larut dalam lemak dan secara alami ada dalam beberapa makanan, seperti ikan berlemak, hati sapi, keju, dan kuning telur, menurut National Institutes of Health Office of Dietary Supplements (NIH).

Vitamin ini diproduksi di dalam tubuh ketika sinar UV dari matahari mengenai kulit dan memicu apa yang dikenal sebagai sintesis vitamin D.

Dalam tubuh, vitamin D dapat melakukan banyak hal termasuk memperkuat tulang, mengurangi peradangan, dan membantu fungsi kekebalan tubuh. Inilah alasan utama vitamin D dapat bermanfaat sebagai suplemen, menurut Dr. Adalja.

Terkait fungsi kekebalan, satu tinjauan sistematis dan meta-analisis data dari 11.321 orang dalam BMJ menemukan, orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D mingguan atau harian, lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan infeksi saluran pernapasan dibandingkan mereka yang tidak.

Selanjutnya, sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis lain dari 5.660 orang yang diterbitkan di PLOS One menunjukkan, suplementasi vitamin D memiliki efek perlindungan terhadap infeksi saluran pernapasan.

Bagaimana dengan vitamin C? Vitamin C larut dalam air yang secara alami ada di beberapa makanan, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan tomat.

Vitamin ini juga dikenal sebagai antioksidan yang memainkan peran penting dalam fungsi kekebalan.

Satu tinjauan dan meta-analisis yang dilakukan oleh para peneliti di Cochrane menemukan, orang yang mengonsumsi suplemen vitamin C ketika mereka sedang pilek mengalami penurunan infeksi sebesar 8 persen (orang dewasa) dan 14 persen (pada anak-anak).

Selain itu, mengonsumsi 250 miligram hingga 1 gram vitamin C sehari disebut bisa mengurangi risiko terkena pilek hingga 50 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus