Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MOSKOW - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengaku mengidap penyakit myasthenia gravis. Dilansir CNN, kemarin, pria berusia 74 tahun itu mengungkapkan penyakitnya tersebut dalam kunjungannya di Moskow, Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Salah satu mata saya mengecil. Itu myasthenia gravis. Ini malfungsi saraf. Saya mendapatkannya dari kakek saya," kata Duterte. Myasthenia gravis adalah penyakit autoimun atau imunitas kronis yang melemahkan otot tubuh akibat gangguan saraf dan otot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duterte mengetahui dirinya mengidap penyakit itu setelah berusaha melakukan kontak mata dengan seorang perempuan yang bernyanyi bersamanya. Tapi dia tidak dapat melakukannya karena pandangan salah satu matanya memutar ke segala arah.
Meski belum ada obat untuk penyakit tersebut, ada beberapa pengobatan yang memungkinkan seseorang tetap memiliki kualitas hidup yang tinggi. Kebanyakan orang yang mengidap kondisi tersebut dapat hidup dengan normal.
Pengakuan Duterte soal masalah kesehatan ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada 2017, dia mengaku membutuhkan oksigen tambahan saat tidur. Kemudian, pada awal tahun ini, Duterte juga mengaku mengkonsumsi pil tidur serta menggunakan fentanyl-opioid sintetis yang 50 kali lebih kuat dibanding heroin-untuk meredakan sakit pada masa lalu.
Hal itu memicu para kritikus mendesak pemerintah agar lebih transparan terhadap masalah kesehatan yang dialami Duterte dengan membuka rekam jejak medis atau buletin perkembangan kondisi kesehatannya.
Desakan itu diperkuat dengan survei yang dilakukan lembaga independen Social Weather Stations, yang menunjukkan bahwa 66 persen masyarakat Filipina khawatir akan masalah kesehatan Duterte pada kuartal terakhir 2018.
CNN | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo