Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Edy Rahmayadi Tegaskan Tak Berpihak ke Jokowi maupun Prabowo

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku siap tidak populer karena tak berpihak ke salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

25 September 2018 | 18.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Medan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku siap tidak populer karena tidak berpihak ke salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pilpres 2019. Sebagai kepala daerah, Edy memastikan dirinya bakal netral selama berlangsungnya pemilu.

Baca: Cerita Ketika Edy Rahmayadi Usir Demonstran Perempuan di Medan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sikap tersebut diutarakan dalam acara silaturahim dengan media di Gedung Bina Graha Sumatera Utara di Medan, Selasa, 25 September 2018. Edy mengatakan, sengaja tidak menunjukkan keberpihakan dalam pemilihan presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tak semua masyarakat Sumatera Utara ke Jokowi, tak semua juga ke Prabowo," kata mantan Panglima Komando Strategi TNI Angkatan Darat atau Pangkostrad itu. Karena itu, Edy tidak mempublikasikan dukungan ke salah satu pasangan calon. Sebab, jika hal itu dilakukan ia khawatir mempengaruhi pilihan masyarakat Sumatera Utara yang memang berbeda.

Edy menyadari jika netralitasnya dianggap tidak populer. Bagi dia itu tidak masalah demi kepentingan lebih besar. Sebagai kepala daerah, Ketua Umum PSSI ini mengaku harus mempertimbangkan banyak faktor dan tidak mengutamakan popularitas semata. "Saya siap tidak populer," kata dia yang disaksikan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah.

Edy dan Musa dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur pada 5 September 2018. Dalam pemilihan kepala daerah, keduanya mengalahkan pasangan Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus. Edy - Musa diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, Golkar, NasDem, Hanura, PBB, Demokrat, dan PKB, meraup 57,58 persen atau 3.291.137 suara.

Sedangkan pasangan Djarot - Sihar yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP dan PKPI yang meraih 2.424.960 atau 42,42 persen suara. Sebagian partai yang menyokong Edy Rahmayadi saat pilkada seperti Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat mendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Sebagiannya lagi seperti PKB, Hanura dan NasDem mengusung Jokowi - Ma'ruf Amin.


Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus