Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eks Warga Kampung Bayam yang menjalani relokasi ke Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara, menumpahkan keluh kesah atas kondisi tempat tinggal barunya itu saat ditemui pada Minggu, 1 Oktober 2023. Mereka yang sebelumnya berharap bisa masuk dan menghuni Kampung Susun Kampung Bayam, seperti yang pernah dijanjikan di era Gubernur Anies Baswedan, menyorot antara lain fasilitas jalan utama yang banyak berlubang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau naik motor bisa kejeblos," kata Reflin Lengkong, satu eks warga Kampung Bayam. Menurutnya, kondisi jalan itu diperparah dengan fasilitas penerangan jalan umum yang dinilai tak memadai. Kelompok warga baru itu pun mencemaskan tingkat kerawanan terhadap pelaku begal karenanya. "Masih banyak begal," kata Reflin menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di luar itu, Reflin juga mengungkap minimnya jumlah sarana transportasi umum JakLingko bagi warga Rusun Nagrak. Termasuk akses ke pasar yang juga dinilai sulit atau jauh. Belanja ke pasar untuk mengolah makanan sendiri dinilainya bisa sangat membantu keuangan keluarganya. "Kalau di dalam gedung ini sih enak, tapi kalau sudah ke luar langsung stres. Siapa yang mau kasih makan kami di sini gitu loh," kata Reflin.
Sebelumnya sebanyak 19 keluarga dari eks warga Kampung Bayam akhirnya bersedia membongkar tenda-tenda yang mereka bangun dalam kawasan Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Tanjung Priok, dan pindah ke rusun itu per Selasa lalu. Mereka setuju relokasi sementara dan ditempatkan di Rusun Nagrak Tower 3 lantai 12 dan 13.
Warga Kampung Bayam saat ditemui TEMPO di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara pada Minggu, 1 Oktober 2023. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kepada mereka, Pemerintah DKI Jakarta menyediakan fasilitas bus sekolah untuk anak-anak. Warga juga dipastikan tidak dikenakan tarif sewa, selain hanya untuk pemakaian air dan listrik.
Tenda warga eks Kampung Bayam dibongkar oleh Kelurahan Papanggo, Selasa, 26 September 2023. Pembongkaran dilakukan setelah penandatanganan surat perjanjian relokasi sementara ke Rusun Nagrak. TEMPO/Novali Panji
TEMPO menyusuri bagaimana kehidupan eks warga Kampung Bayam pascarelokasi tersebut hari ini Ahad, 1 Oktober 2023. Mereka yang pindah ke Rusun Nagrak mendapatkan hunian seluas 36 meter persegi. Tapi, belum banyak perabot rumah tangga yang menghiasi di dalamnya. Beberapa unit rusun bahkan masih melompong.
"Warga Kampung Bayam tinggal di sini (lantai 13) sama lantai 12. Tapi masih banyak yang sepi," kata Shirley, eks warga Kampung Bayam di lokasi.
CATATAN:
Artikel ini telah diubah pada Senin, 2 Oktober 2023, pukul 12.55 WIB, untuk mengganti keterangan perihal sarana transportasi JakLingko di alinea tiga. Semula tertulis tiada layanan angkutan umum itu, yang benar adalah minim. Terima kasih.