Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NEW YORK - Fotografer kantor berita Inggris, Reuters, menerima penghargaan bergengsi Pulitzer pada Senin malam lalu waktu setempat untuk liputan unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fotografer Reuters, yang terdiri atas Tyrone Siu, Adnan Abidi, Ammar Awad, Anushree Fadnavis, Willy Kurniawan, Leah Millis, Athit Perawongmetha, Thomas Peter, Kai Pfaffenbach, Jorge Silva, dan Susana Vera, menerima penghargaan dalam kategori Breaking News Photography karena berhasil menangkap magnitude protes anti-pemerintah yang berlangsung selama berbulan-bulan di Hong Kong pada tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Liputan fotografi Reuters memperluas wawasan dunia ketika warga Hong Kong memprotes pelanggaran kebebasan sipil mereka dan membela otonomi daerah dari ancaman pemerintah Cina," demikian pernyataan Komite Pulitzer, seperti dilansir Reuters, kemarin.
Penghargaan Pulitzer yang digelar Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat, sejak 1917 itu menghadapi situasi berbeda pada tahun ini. Kali ini pengumuman penghargaan dilakukan di kediaman Ketua Komite Pulitzer, Dana Canedy, dari ruang tamunya secara virtual akibat pandemi Covid-19.
"Ironisnya, hadiah ini pertama kali diberikan pada Juni 1917, kurang dari setahun sebelum pandemi Flu Spanyol 1918," kata Canedy. "Selama musim ketidakpastian yang belum pernah terjadi sebelumnya, satu hal yang kita tahu pasti adalah jurnalisme tidak pernah berhenti."
Adapun kategori penghargaan tertinggi Pulitzer, liputan layanan publik, diraih serial tulisan kerja sama antara Anchorage Daily News dan situs investigasi ProPublica. Mereka menulis pelecehan seksual yang merajalela di desa-desa Negara Bagian Alaska, yang sebagian besar dihuni penduduk asli Indian, akibat minimnya aparat.
Sementara itu, New York Times memperoleh penghargaan terbanyak untuk kategori jurnalisme investigasi, internasional, dan opini. Pemenang hadiah 2020 mencakup 15 kategori jurnalisme serta 7 kategori untuk buku, drama, dan musik.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo