Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, New York - Raksasa otomotif Amerika Serikat, General Motors, dikabarkan akan melepas pasar Australia dan Selandia Baru serta menghentikan produksi merek Holden pada 2021.
GM seperti diwartakan Reuters, Senin, 17 Februari 2020, juga menyampaikan bahwa produsen otomotif asal Cina, Great Wall Motor Co Ltd telah setuju untuk membeli pabrik manufaktur GM di Thailand. Transaksi pembelian ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2020.
Langkah GM ini diklaim sebagai upaya untuk mengatur ulang bisnis global ke negara-negara yang lebih menguntungkan seperti Amerika Serikat, Cina, Amerika Latin, dan Korea Selatan. Australia dan Selandia Baru masuk ke negara yang tidak menguntungkan secara bisnis bagi GM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Keuangan GM, Dhivya Suryadevara mengatakan kepada analis selama presentasi pada 5 Februari 2020 bahwa restrukturisasi operasi internasional GM di luar Cina sehingga mereka menghasilkan margin keuntungan dalam digit mid-single (peningkatan US$ 2 miliar atau setara Rp 27,35 triliun dibandingkan dengan 2018).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan usulan penjualan pabriknya di Thailand kepada Great Wall, GM menyerah untuk memperluas operasinya di Asia Tenggara.
Langkah GM menjual bisnisnya di negara-negara yang dianggap tidak menguntukan sebetulnya sudah berlangsung sejak 2017. Ketika itu, GM melepas bisnis Opel dan Vauxhall ke Peugeot dan keluar dari Afrika Selatan.
GM juga menarik diri dari =Vietnam, Indonesia dan India. Great Wall setuju pada Januari untuk membeli pabrik kendaraan GM di India, sebuah transaksi yang diharapkan akan selesai pada paruh kedua tahun 2020.
“Australia dan Selandia Baru adalah pasar mobil setir kanan. Dengan penjualan merek Holden yang anjlok, perusahaan tidak dapat membenarkan investasi untuk terus membangun kendaraan setir kanan,” Presiden GM Mark Reuss dalam sebuah pernyataan, Minggu, 16 Februari 2020, seperti dilansir Reuters.
Great Wall, salah satu pembuat kendaraan terbesar di Cina, mengatakan akan menjual mobil dari pabrik Thailand untuk negara-negara ASEAN dan Australia.