Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik akan mengundang Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI berdialog soal cawagub DKI Jakarta awal November 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Taufik, Gerindra dan PKS harus duduk bersama. "Insyaallah awal November kami mau mengundang PKS untuk membahas calon wakil gubernur DKI," kata Taufik saat dihubungi, Kamis, 25 Oktober 2018.
DPD Gerindra DKI sepakat mengusung Mohamad Taufik sebagai calon pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebelumnya, Wakil DPD Gerindra DKI Syarif mengarakan partai pengusung pasangan Anies dan Sandiaga Uno, Gerindra dan PKS, harus berembuk mengenai waktu pengajuan nama cawagub DKI Jakarta.
Ihwal nama cawagub, menurut Syarif, memang dibahas oleh internal partai masing-masing. Namun, kedua partai tetap harus menyepakati kapan nama pengganti Sandiaga Uno itu diserahkan kepada Anies Baswedan untuk kemudian dibahas DPRD DKI Jakarta.
Wakil Ketua DPRD Jakarta dari Fraksi PKS Triwisaksana menyebut kedua partai telah menyetujui dua nama. Namun, ia tak merinci siapa kandidat tersebut. "Yang paling penting minggu depan ada progres yang disepakati bersama," ucap Triwisaksana.
PKS dan Gerindra belum juga menyodorkan nama cawagub DKI. Hingga kini, kursi DKI 2 kosong setelah Sandiaga Uno memutuskan mundur. Sandiaga Uno memilih mendampingi Prabowo dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
DPD Gerindra DKI memastikan bakal mengusung Mohamad Taufik sebagai cawagub DKI. Sementara DPW PKS DKI mengajukan dua nama, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Agung Yulianto.