Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Alumni (HA) Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan Sekolah Pemilu dan Demokrasi Electoral (SPIDOL) bagi sesama alumni untuk mengingatkan agar tidak oportunis ketika terjun menjadi politikus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum DPP HA IPB, Walneg S Jas, mengatakan agenda itu menjadi penting mengingat sebagian alumni banyak yang memilih terjun di jalur politik baik tingkat nasional maupun daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Himpunan alumni, bukan kami dalam konteks mendukung partainya, enggak. Dari apa pun partainya, tapi kami ingin membekali mereka bagaimana jadi kontestan pemilu yang baik," kata Walneg, Sabtu, 28 Mei 2022 dikutip dari Antara.
Walneg menjelaskan alumni IPB sudah tersebar hampir di semua lembaga politik maupun pemerintahan, mulai dari DPR, Bawaslu, Bupati, Wali Kota hingga gubernur, dan pejabat pemerintah.
Hal ini membuat HA IPB merasa perlu membuat wadah yang bisa saling mengingatkan untuk tetap menjaga marwah IPB yang pasti mengajarkan agar menjadi insan yang berintegritas dalam bidang apapun.
Acara halal bihalal Forum Silaturahmi Alumni IPB ke-8 di IPB International Convention Center (IICC), pada Jumat, 27 Mei 2022, yang dihadiri sebanyak 500 orang secara tatap muka dan 500 orang secara daring melalui media zoom meeting dan siaran langsung (broadcast) melalui kanal YouTube Himpunan Alumni IPB, kata Walneg, menjadi momentum yang baik untuk meluncurkan program tersebut.
Walneg menuturkan dengan ada program SPIDOL ini alumni yang lebih dulu telah berkecimpung di bidang politik bisa menjadi pembimbing calon peserta pemilihan umum (pemilu) 2024.
HA IPB ingin lebih banyak alumni yang memasuki bidang politik dapat berkontribusi dengan kompetensi dan kualitas yang baik, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Program SPIDOL, kata dia, tidak akan digunakan sebagai dukungan terhadap salah satu partai politik atau ingin mendominasi sumber daya manusia (SDM) di bidang perpolitikan Indonesia, melainkan lebih kepada kesiapan kapasitas dan integritas kontestan politik yang berasal dari alumni IPB.
"Ingin berkontribusi lebih kongkret, lebih banyak iya, tapi mendominasi mana bisa, ada perguruan tinggi lain yang juga melakukan juga kan," ujarnya.
Baca juga: