Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hadapi Bonus Demografi, Heru Budi Minta para Guru Lebih Mengawasi Anak Muridnya

Menurut Heru Budi, guru memiliki pekerjaan rumah menciptakan generasi emas jelang bonus demografi yang dihadapi Indonesia

18 Mei 2023 | 15.40 WIB

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Menghadiri sekaligus Memberikan Sambutan pada Acara Halal Bi Halal Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia di Ruang Indonesia Lantai 1, Gedung Guru Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Mei 2023. FOTO: Tempo/Mutia Yuantisya
Perbesar
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Menghadiri sekaligus Memberikan Sambutan pada Acara Halal Bi Halal Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia di Ruang Indonesia Lantai 1, Gedung Guru Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Mei 2023. FOTO: Tempo/Mutia Yuantisya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mendukung pemerintah menghadapi tantangan bonus demografi. Sebab, guru memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan bonus demografi di Indonesia pada 2030.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

PGRI, Guru, dan tenaga pendidikan memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan bonus demografi untuk menjadikan generasi emas yang menopang kemajuan Indonesia,” kata kata dia dalam sambutannya pada acara Halalbihalal Pengurus Besar PGRI di Gedung Guru, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, PGRI, Guru, dan tenaga pendidikan memiliki pekerjaan rumah dalam menghadapi tantangan bonus demografi. Utamanya, dalam menciptakan generasi emas. Heru mengingatkan soal kualitas dan kuantitas, baik anak didik maupun tenaga pendidik.

“Atau sebaliknya menjadi beban karena kuantitasnya yang meningkat tanpa disertai kualitas,” kata dia.

Oleh karena itu, Kepala Sekretariat Kepresidenan itu meminta para guru, tenaga pendidik untuk lebih mengawasi anak didiknya dan mengarahkannya untuk berprilaku terpuji.

“Mohon anak didik kita diberikan arahan hal yang baik untuk tidak keluar di jam sekolah, tawuran, titip untuk tidak merokok, untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji,” katanya.

Hal itu perlu dilakukan lantaran Pemprov DKI telah memberikan banyak bantuan kepada anak-anak di Jakarta untuk bisa mengecap pendidikan.

“Sekali lagi saya titip kepada PGRI karena Pemda tidak henti-hentinya memberikan bantuan, ada KJP, KJMU lantas dari mereka kalau tidak sanggup, masuk SD diberikan bantuan,” kata dia.

Menurut Heru, anak-anak di Jakarta harus memiliki kualitas lantaran telah mendapat kemudahan dalam mengakses pendidikan.

“Artinya, yang terkait dengan bonus demografi anak-anak didik di DKI Jakarta sudah sewajarnya Pak Kepala Dinas berkualitas karena tidak harus memikirkan lagi bagaimana mereka sekolah,” ucapnya.

Dia menuturkan pihaknya telah menyediakan layanan transportasi gratis bahkan kebutuhan gizi hingga perlengkapan sekolah, sehingga mereka bisa fokus pada pendidikan.

“Naik Transjakarta gratis, ada bus sekolah sampai di sekolah semua sudah tersedia, guru-gurunya berkualitas, pulang ke rumah ada bantuan gizi, bantuan gizi ada daging, ada telur ayam, ada ayam,” tutur dia.

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus