Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hari Perempuan Internasional, Rahayu Saraswati Bicara Ibu Bekerja

Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret. Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengungkapkan salah satu isu yang dihadapi ibu bekerja.

7 Maret 2019 | 21.10 WIB

Aktris Rahayu Saraswati. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Aktris Rahayu Saraswati. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional diperingati setiap 8 Maret. Hari Perempuan Internasional ini menjadi momentum bagi semua untuk memperhatikan isu-isu terkait perempuan di seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengatakan salah satu isu yang dia hadapi sebagai ibu bekerja yang juga dihadapi oleh ibu bekerja lainnya. “Sebagai perempuan di politik, ada peraturan kalau anak-anak tidak boleh hadir saat kampanye," kata perempuan yang dikenal dengan nama panggilan Sara ini, di Erasmus Huis, Jakarta Selatan, Rabu 6 Maret 2019.

Rahayu Saraswati punya dua anak yang masih balita. "Dan saya tidak bisa membawa mereka bekerja,” tutur dia. Anak-anaknya, Narendra, 3 tahun, dan Wira, 1 tahun, terpaksa ditinggal saat dia harus kampanye. “Mau tidak mau anak-anak saya harus ditinggal. Itu adalah pengorbanan."

Rahayu Saraswati. Tempo/Aditia Noviansyah

Peraturan melarang pelibatan anak-anak dalam aktivitas politik. Rahayu Saraswati menganggap peraturan tersebut tidak adil untuk para ibu yang masih menyusui atau memiliki anak-anak yang masih balita.

Rahayu Saraswati menyatakan ibu bekerja harus mengorbankan banyak hal karena peraturan yang diskriminatif. Salah satu contohnya, dia melihat kalau tidak semua perusahaan memiliki tempat menyusui.

Sebagai ibu dari dua anak balita, wanita kelahiran 27 Januari 1986 ini mengatakan peraturan di tempat kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan ibu menyusui dan ibu dengan balita. “Sebab tidak semua ibu bisa punya suster atau pembantu. Mereka terkadang harus membawa anak-anaknya, terutama bila masih balita,” ucap Sara.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus