Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Helikopter Jatuh di Bali Gara-gara Layang-Layang? Basarnas Minta Masyarakat Tak Berspekulasi

Sebuah helikopter wisata jatuh di sekitar Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/7).

19 Juli 2024 | 20.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebuah helikopter wisata jatuh di sekitar Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (19/7). Seluruh penumpang dan pilot selamat dari insiden tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Setelah proses evakuasi oleh Basarnas Bali, para penumpang dibawa ke RS Siloam dengan menggunakan ambulans. Sementara untuk penyebab kecelakaan, Basarnas menunggu investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Untuk penyebab pasti belum kami ketahui, masih menunggu investigasi dari KNKT,” ucapnya.

Dari keterangan yang dirangkum Basarnas Bali awalnya helikopter tersebut lepas landas dari helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada pukul 14.33 Wita untuk melakukan perjalanan wisata.

Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita dan kantor Basarnas Bali memperoleh informasi adanya heli jatuh pada pukul 15.25 Wita.

Kabar mengenai pesawat jatuh di kawasan Suluban, Desa Pecatu, telah viral di media sosial. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai penyebabnya namun beredar gambar mesin baling-baling pesawat yang terlilit tali layangan.

Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengajak publik tidak berspekulasi terkait penyebab heli jatuh di Kuta Selatan, Badung, Provinsi Bali sampai ada keterangan resmi dari pihak KNKT.

"Hanya dari KNKT yang memeriksa, jadi belum bisa dikatakan benar setiap info yang beredar," kata Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Jumat.

Helikopter dari operator "Bali Heli Tour" tersebut jatuh di antara tebing batu tinggi hingga bagian ekornya putus dan bagian depan hancur menghantam tebing.

 

 

 

Video: ANTARA

Editor: Ridian Eka Saputra

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus