Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Heru Budi Hartono Tajamkan Konsep Giant Sea Wall, Jawab Gundah Joe Biden Jakarta Bakal Tenggelam?

Heru Budi Hartono mematangkan konsep pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) karena berkaitan dengan tata ruang dan provinsi lain.

3 Januari 2023 | 17.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mematangkan konsep pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) karena berkaitan dengan tata ruang dan bersinggungan dengan provinsi lain. “Kami tajamkan lagi konsepnya seperti apa, sekali lagi itu kami serahkan kepada Bappenas,” kata Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono setelah memimpin rapat yang membahas tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Balai Kota Jakarta, Selasa, 3 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Heru menuturkan rencana membangun tanggul laut raksasa mengalami dinamika konsep yang dibahas sejak 2007 hingga 2020. Konsep yang dibahas pada 2020 itu kembali akan dimatangkan antara Pemerintah Provinsi DKI dan pemerintah pusat. “Tanggul lautnya akan bagaimana konsepnya, mengenai nanti boleh dibangun di belakang tanggul itu, konsep tata ruangnya itu bagaimana, saya serahkan ke pemerintah pusat,” kata Heru seperti dikutip dari Antara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menargetkan konsep pembangunan itu akan selesai dibahas dalam waktu sekitar tiga bulan mendatang antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda DKI dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas.

“Kalau konsep perencanaannya harus segera, karena habis ini ke Bappenas mungkin FGD (diskusi terfokus), diskusi dengan para kementerian terkait, ada Kementerian Kelautan, Kementerian Lingkungan Hidup dan seterusnya,” katanya.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal menambahkan, selain mematangkan konsep pembangunan tanggul laut, Pemprov DKI juga sedang membahas pembiayaan untuk membangun tanggul laut itu.

Namun, ia belum memberikan proyeksi jumlah anggaran yang diperlukan untuk pembangunan tanggul laut itu. “Nanti kami bahas dengan Bappeda DKI dan Bappenas mematangkan konsep dan pembiayaan. Saya belum bisa utarakan lagi (pembiayaan),” katanya.

Sedangkan saat ini Pemerintah Provinsi DKI bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan sektor swasta saat ini sedang fokus membangun tanggul pantai. Tanggul pantai yang masuk dalam tanggul NCICD fase A itu rencananya dibangun dalam tahun jamak hingga 2025.

Berdasarkan data Dinas SDA DKI, NCICD fase A dari 10 titik kluster NCICD sepanjang 37 kilometer, baru rampung dibangun hingga 2022 ini mencapai 17 kilometer. Sisanya, akan dikerjakan sesuai dengan pembagian kewenangan antara Pemprov DKI dan Kementerian PUPR.

Joe Biden peringatkan Jakarta bakal tenggelam

Presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan ibu kota Indonesia, Jakarta terancam tenggelam dalam 10 tahun mendatang. Pernyataan itu diungkapkan Biden saat berbicara tentang perubahan iklim di kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat pada Selasa, 27 Juli 2021.

Dia mengatakan, ancaman terbesar saat ini adalah perubahan iklim. “Saya tidak akan pernah melupakan pertama kali saya terjun ke tangki sebagai Wakil Presiden setelah saya terpilih. Departemen Pertahanan mengatakan ancaman terbesar yang dihadapi Amerika adalah perubahan iklim,” kata Joe Biden.

Dia melanjutkan, jika permukaan air laut naik dua setengah kaki lagi, maka akan ada jutaan orang yang bermigrasi memperebutkan tanah yang subur. "Anda lihat apa yang terjadi di Afrika Utara. Apa yang membuat kita menganggap ini tidak penting? Itu bukan tanggung jawab Anda, tetapi itu adalah sesuatu yang dilihat karena tahu apa yang akan terjadi," kata Biden.

Menurut Joe Biden, di Afrika Utara yang penduduknya banyak beragama Islam, ribuan orang saling membunuh demi sebidang tanah subur. “Orang-orang yang beragama Islam, dan satu-satunya perbedaan adalah hitam dan atau Arab, saling membunuh ribuan orang demi tanah subur," ujarnya.

Setelah itu, Joe Biden menyinggung pemerintah Indonesia yang memindahkan ibu kotanya dari Jakarta ke Kalimantan, karena permukaan air terus naik. "Tapi apa jadinya, apa jadinya di Indonesia kalau proyeksinya tepat, 10 tahun ke depan mungkin ibu kota harus pindah karena akan berada di bawah air?” kata dia. Joe Biden menegaskan pentingnya memikirkan dampak perubahan iklim. "Ini penting. Ini pertanyaan strategis sekaligus lingkungan,” ujarnya.

Prediksi Jakarta bakal tenggelam pelan-pelan telah diungkapkan sejumlah ahli. Dalam tulisan berjudul "Jakarta, the fastest-sinking city in the world," media BBC menulis bahwa Jakarta akan tenggelam pada 2050.

Peneliti dari ITB Heri Andreas mengatakan potensi Jakarta bakal tenggelam berdasarkan hasil penelitian terhadap penurunan tanah di DKI Jakarta selama 20 tahun. "Jika kita melihat model kita, pada tahun 2050 sekitar 95 persen Jakarta Utara akan terendam," katanya seperti dikutip dari BBC.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus