Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mencatat 344 pedagang pasar di DKI Jakarta terjangkit Covid-19. Mereka pedagang di 56 pasar tradisional yang tersebar di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Dari jumlah yang terinfeksi, empat di antaranya meninggal," kata juru bicara IKAPPI Reynaldi Sarijowan melalui pesan teks, Senin, 9 November 2020. Pedagang pasar yang meninggal berasal dari pedagang di Pasar Mayestik satu orang, Pasar Slipi Kemanggisan satu orang dan Pasar Ciplak Setiabudi dua orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kasus positif Covid-19 terbanyak ditemukan di Pasar Cempaka Putih. Di pasar itu, 70 pedagang terkena sampar.
Reynaldi menuturkan penularan wabah masih tinggi di pasar tradisional baik di Jakarta maupun provinsi lainnya. Hingga kemarin, IKAPPI mencatat pedagang pasar yang telah terpapar virus corona sebanyak 1.568 orang dan yang meninggal mencapai 65 orang di seluruh Indonesia.
Kasus Covid-19 tersebar di 275 pasar di 109 kota/kabupaten di 28 provinsi. "Jumlah kematian bertambah 10 orang jika dibandingkan data pekan lalu yaitu 55 pedagang yang meninggal karena Covid-19."
Penularan di kalangan pedagang pasar membuat mereka merugi. Pemerintah akan menutup pasar selama tiga hari jika ditemukan pedagang yang terpapar Covid-19.
"Dari data kami lebih dari 200 pasar yang pernah ditutup." Penutupan pasar terakhir terjadi di Pasar Melati, Medan, Sumatera Utara; dan Pasar Gisting Tanggamus, Lampung.
Reynaldi mendorong pemerintah daerah lebih fokus lagi pada protokol kesehatan dan memperbanyak tes swab atau rapid di seluruh di Indonesia. Ikappi meminta pemerintah pusat dan daerah memberikan stimulus kepada para pedagang untuk menjaga agar pasar tradisional tetap bertahan menghadapi pandemi.
Kegiatan pasar harus tetap berjalan sebagai penopang perekonomian daerah dan pusat dalam distribusi pangan rakyat. "Apalagi di masa resesi saat ini, dan dampak La Nina akan sulit dihadapi pedagang."