Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana memastikan wilayah yang dipimpinnya belum ditemukan kasus difteri. Namun dia meminta masyarakat untuk tetap waspada. "Sejauh ini masih aman,” kata Bambang saat ditemui di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Jumat, 8 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Bambang, upaya untuk mencegah penyebaran difteri di Jakarta Timur berjalan lancar. Jumlah anak yang mendapat imunisasi memenuhi target. Berdasarkan data yang ia terima, hingga Oktober 2017, imunisasi sudah diberikakan kepada 700 ribu anak. Sehingga, ia yakin persentase balita terjangkit difetri sangat kecil kemungkinannya. "Mudah-mudahan kesadaran untuk imunisasi semakin tinggi, " ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menjelaskan, gejala difteri mirip seperti orang terserang flu. Namun gejala ini disertai dengan nyeri tenggorokan dan tampak tanda-tanda warna putih keabuan di amandel kiri dan kanan. Secara umum, penyakit ini menyerang anak-anak berusia 1-16 tahun.
Pada 2016 jumlah penderita difteri tercatat 17 orang dengan 4 pasien meninggal. Tahun ini jumlah naik menjadi 25 orang dengan dua orang meninggal.
Koesmedi menyarankan agar masyarakat tidak ragu-ragu berobat ke dokter apabila ada anggota keluarga menunjukan gejala difteri.”Sakit ringan pun datang saja, biar diketahui apakah itu difteri atau bukan," ucapnya.