Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bike To Work Indonesia, Fahmi Saimima, menyayangkan terjadinya upaya penjambretan terhadap pesepeda di jembatan layang Senayan beberapa hari lalu. Terlebih peristiwa tersebut berlangsung di tempat terbuka dan saat jam ramai dengan aktivitas masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini menandakan jalan-jalan masih belum aman bagi pesepeda terkait kriminal," kata Fahmi saat dihubungi, Ahad, 6 Maret 2022
Menyikapi upaya penjambretan itu, Fahmi menyarankan agar para pesepeda lebih berhati-hati saat menjalankan hobinya itu. "Baik yang untuk sepeda buat transportasi, rekreasi, maupun olahraga. Semua mesti mawas diri tidak memancing peluang kejahatan," ucap dia.
Fahmi memberi sejumlah tips agar aman saat bersepeda. Ia menyarankan penampilan saat bersepeda jangan terlalu mencolok. “Barang-barang harus dijaga, terutama barang-barang penting seperti handphone dan dompet,” tuturnya.
“Yang penting juga jangan sendirian. Kalau pun sendirian pastikan jalur yang dilewati bukan jalur yang rawan," ucap dia menambahkan.
Mengenai jalur yang rawan, Fahmi menjelaskan bahwa jalur-jalur ini biasanya jalur lurus yang panjang. Biasanya pada jalur ini pesepeda yang sebelumnya bergerombol terpisah dari kelompoknya.
"Biasanya ada di kawasan-kawasan selepas pesepeda ini nge-loop. Jalur-jalur ini biasanya merupakan jalur pulang pesepeda karena pulangnya pasti sendirian," papar Fahmi.
Fahmi menyebut beberapa jalur yang rawan dengan bagi pesepeda seperti Kebon Jeruk, Rawamangun, Pondok Labu, Kebayoran Lama, flover Senayan arah TVRI, dan lainnya. “Pesepeda harus hati-hati karena pada jam sibuk pun mereka berani menjambret," kata Fahmi.
B2W Indonesia, kata Fahmi, telah meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta dan kepolisian agar menambah jumlah kamera pengawas di jalan untuk mengantisipasi terulangnya jambret atau begal yang mengincar pesepeda.
"Tim advokasi kami sudah melakukan komunikasi ke Pemprov (Dishub) dan kepolisian utuk terus melakukan patroli rutin. Jikalau terbatas personel, maka mesti disiapkan CCTV lebih banyak di jalan yang mempunyai potensi," katanya.
Di samping itu, kata Fahmi, perwakilan dari B2W Indonesia bersama tim advokasi sedang melakukan komunikasi dengan jajaran pemerintah dan kepolisian untuk mengurangi kejahatan jalanan yang mengincar pesepeda .