Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANYUWANGI - PT Inka (Persero), perusahaan produsen kereta api milik negara, tengah menyelesaikan proses perizinan dan rancang bangun pabrik modern di Banyuwangi, Jawa Timur. Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT Inka, Mohamad Nur Sodiq, mengatakan pabrik ini akan menjadi pabrik kereta api berbasis aluminium dan stainless steel. "Pengurusan pelepasan aset dalam progres. Di Badan Pertanahan Nasional juga sedang diurus switch dari hak guna usaha ke hak guna bangunan," kata Sodiq di sela-sela kunjungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara di lokasi proyek, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pabrik dibangun di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Lahan seluas 84 hektare yang disiapkan merupakan milik PTPN XII. Pabrik kereta kedua Inka dengan investasi senilai Rp 1,6 triliun ini memiliki empat production line dan trek pengetesan sepanjang 3 kilometer. Pabrik ditargetkan beroperasi awal 2020 dengan kemampuan produksi 5-6 kereta per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Sodiq, perseroan sedang menuntaskan studi kelayakan dan analisis mengenai dampak lingkungan. "Kami rencanakan 26 Agustus groundbreaking. Awal Desember 2018 akan dimulai pekerjaan pembangunan," ujarnya.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan permintaan kereta api buatan dalam negeri kian meningkat. Sedangkan lahan pabrik kereta di Madiun, Jawa Timur, tak mencukupi. Beberapa negara, kata dia, telah memesan kereta api buatan Indonesia. "Selain Filipina, ada Bangladesh, Malaysia, Singapura, dan Australia. Saat ini juga sedang negosiasi dengan Thailand," ujarnya. DAVID PRIYASIDHARTA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo