Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif Toyota Akio Toyoda mengatakan kecelakaan mobil otonom Toyota e-Palette di Perkampungan Atlet Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 menunjukkan kesulitan kendaraan otonom untuk beroperasi dalam keadaan khusus.
Keadaan khusus yang dimaksud adalah di kompleks penginapan atlet selama Paralimpiade dengan orang-orang berkebutuhan khusus seperti penyandang tuna netra.
“Ini menunjukkan bahwa kendaraan otonom belum realistis untuk jalan normal,” katanya dalam ertanyaan tentang insiden e-Palette seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 29 Agustus 2021.
Dalam sebuah video yang diunggah di YouTube, Akio Toyoda meminta maaf atas insiden tersebut. Dia mengatakan menawarkan untuk bertemu dengan korban tetapi tidak dapat melakukannya.
“Kendaraan lebih kuat dari seseorang, jadi saya jelas khawatir tentang bagaimana mereka."
Bos Toyota Akio Toyoda menjelaskan bahwa pada Kamis, 26 Agustus 2021, mobil otonom Toyota e-Palette berhenti di persimpangan T dan hendak berbelok.
Mobil itu di bawah kendali manual operator yang menggunakan kendali joystick kendaraan ketika e-Palette dengan kecepatan 1 atau 2 kilometer per jam menabrak atlet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Atlet tuna netra tersebut dijadwalkan bertanding pada Sabtu, 28 Agustus 2021, pukul 10.30 waktu setempat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Toyoda mengatakan ofisial Paralimpiade telah memberi tahu bahwa atlet itu dalam keadaan sadar setelah kecelakaan lalu dibawa ke pusat medis untuk perawatan. Atlet itu pun dapat berjalan kembali ke penginapan.
Toyota Motor mengatakan pada Jumat, 27 Agustus 2021, bahwa mereka telah menangguhkan semua kendaraan tansportasi tanpa sopir e-Palette di desa Paralympic Games Tokyo.
REUTERS | WAWAN PRIYANTO