Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Informasi mengenai calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno yang bersilang pendapat mengenai hasil pemilihan presiden 2019 viral di media perpesanan Whatsapp. Pesan berantai itu menyebutkan bahwa Sandiaga mengusulkan agar Prabowo tidak membuat deklarasi kemenangan atau apa pun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pesan berantai itu Prabowo mempertanyakan alasan usul Sandiaga. Prabowo disebut menggebrak meja dan menyuruh Sandiaga keluar dari koalisi dengan kasar. Ada juga alasan absennya Sandiaga dalam dua kali konferensi pers yang digelar Prabowo kemarin. Dalam konferensi pers kedua, Prabowo mendeklarasikan kemenangan dan sujud syukur.
Baca: Jokowi Unggul Quick Count: Sujud Prabowo, Cegukan Sandiaga
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah isu yang beredar bahwa terjadi perseteruan di antara Prabowo dan Sandiaga. Juru bicara BPN Miftah Sabri mengatakan, Prabowo justru menyuruh Sandiaga beristirahat lantaran kondisi kesehatannya yang sedang tidak baik.
"Tidak ada adegan seteru Bang Sandi dan Pak Prabowo sebagaimana fitnah yang diedarkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab," kata Miftah melalui keterangan tertulis, Kamis, 18 April 2019.
Miftah mengaku bersama Sandiaga sejak siang. Menurut dia, Sandiaga memang tak enak badan dan cegukan sejak sekitar pukul 10.00. Makin sore, kata dia, cegukan Sandiaga bertambah sering.
Miftah menduga Sandiaga sudah mencapai batas dirinya dan kelelahan. Akhirnya, Sandiaga duduk saja di sebuah kamar di rumah Prabowo. Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, Prabowo menyuruh Sandiaga beristirahat sejak selesai konferensi pers pertama. "Pak Prabowo bahkan nyamperin Bang Sandi. ‘Are you okay, San? Ya udah, lu istirahat aja’. " Miftah menirukan Prabowo.
Prabowo menengok Sandiaga sembari menggendong Bobby, kucingnya. Selain dirinya, kata Miftah, ada pula tim media Sandiaga Yuga Sugama Aden, pengusaha Iqbal Faraby, pengusaha yang juga merupakan tim Sandiaga sejak di DKI Jakarta Alex Yahya Datuk, pengusaha sekaligus konsultan Roestiandi Tsamanov, dan lainnya yang mendampingi Prabowo saat itu.