Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Integrasi Transportasi Hasil Adopsi

Konsorsium Jatelindo dinilai lebih berpengalaman dalam membangun sistem integrasi moda transportasi.

6 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Penumpang menempelkan kartu Jak Lingko saat menaiki angkutan kota di Tanah Abang, Jakarta. TEMPO/M Taufan Rengganis
material-symbols:fullscreenPerbesar
Penumpang menempelkan kartu Jak Lingko saat menaiki angkutan kota di Tanah Abang, Jakarta. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Konsorsium Telkom Gojek gugur meski sempat berada di posisi teratas pada tahap administrasi dan teknis.

  • PT Aino Indonesia menjadi rekan pembayaran elektronik bagi pelanggan PLN, PDAM, hingga BPJS.

  • PT Thales juga diklaim mampu mengintegrasikan moda transportasi milik swasta dan pemerintah di Kota Paris dan Hong Kong.

JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta tengah menyiapkan sistem integrasi transportasi di Ibu Kota. Untuk pengembangan sistem, pemerintah mempercayakannya kepada PT JakLingko Indonesia. Perusahaan ini yang kemudian menggelar lelang proyek Sistem Tarif Integrasi dan Solusi atau Mobility as a Service (MaaS) di Jakarta dan sekitarnya pada Maret lalu.

Tender proyek itu sempat diterpa isu miring seputar pemenang lelang. JakLingko dikabarkan menggugurkan kemenangan konsorsium Telkom-Gojek Indonesia. Namun isu itu dibantah oleh Direktur Utama JakLingko, Muhammad Kamaluddin. “JakLingko hanya mengumumkan pemenang tender satu kali, yaitu Jatelindo,” katanya, Selasa lalu. “Sebelumnya, itu hanya penetapan ranking di tiap tahap seleksi, belum jadi pemenang.”

Kamaluddin mengatakan, dalam proses lelang, ada empat konsorsium perusahaan yang lolos tahap request for proposal (RFP), Januari lalu, termasuk Telkom dan Jatelindo. Konsorsium Telkom tercatat menduduki posisi teratas saat panitia menggelar seleksi tahap administrasi dan teknis. Namun Konsorsium Jatelindo, yang menggandeng perusahaan aplikasi digital PT Aino Indonesia dan multinasional PT Thales Indonesia, mencatatkan nilai tertinggi saat tahap komersial.

Panitia kemudian menggelar uji tuntas akhir atau due diligence untuk mengakumulasi seluruh aspek. Hasilnya, PT Jatelindo dinilai lebih tepat sebagai mitra strategis dan investor proyek dengan skema build operate transfer (BOT) senilai lebih dari Rp 900 miliar tersebut. Konsorsium Jatelindo, yang telah memiliki banyak pengalaman dan teknologi, dianggap mampu menuntaskan integrasi seluruh moda transportasi selama durasi proyek delapan tahun.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Tempo, Jatelindo Perkasa Abadi adalah perusahaan provider pembayaran digital yang telah menjadi rekan kerja sejumlah perusahaan negara. Perusahaan yang berdiri pada 2004 ini memegang pembayaran virtual pelanggan PLN, Telkom, PDAM, BPJS, hingga pemesanan tiket online. Jatelindo juga memiliki lebih dari 100 jaringan kerja sama untuk sistem transaksi digital di sejumlah bank.

Sedangkan Aino tercatat sebagai perusahaan yang berpengalaman menyediakan sistem pembayaran elektronik untuk sejumlah kebutuhan transportasi, seperti pemesanan tiket, pembayaran jalan tol, serta pembayaran parkir tepi jalan dan parkir bandara. Selain itu, anak usaha Gama Multi Group ini menyediakan layanan pembayaran transaksi elektronik di sejumlah wahana wisata dan vending machine di 20 kota di Indonesia.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus