Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Cianjur - Ruas jalan sepanjang 50 meter yang berstatus jalan provinsi di Kampung Parabon, Desa Sukarame, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ambles. Ruas jalan tersebut merupakan akses transportasi yang menghubung wilayah Cianjur kota dengan Cianjur selatan, tepatnya antara Kecamatan Sukanagara dan Kecamatan Pagelaran.
Baca: Akibat Banjir Terjang Cianjur Selatan, Jalan Penghubung Utama
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Kepolisian Resor Cianjur, Ajun Komisaris Besar Soliyah mengatakan ruas jalan tersebut perlu segera ditangani. Sebab, kata dia, ruas jalan ini penting dalam pendistribusian logistik Pemilu 2019. "Ini harus segera ada penanganan," kata dia di sela kegiatan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu 2019 di Cianjur, Minggu 24 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soliyah mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. "Kalau tak segera ditangani, khawatir akan berdampak pada distribusi logistik dan akses warga saat pemungutan suara," ujarnya.
Ia mengatakan sudah menurunkan 1 peleton personel Dalmas Polres Cianjur untuk membantu penanganan evakuasi di lokasi bencana. "Kami sudah mengirimkan personel bantuan ke lokasi untuk membantu pengamanan dan proses evakuasi," katanya.
Banjir dan longsor masih menjadi ancaman di wilayah Kabupaten Cianjur. Pemerintah Kabupaten Cianjur masih memberlakukan status siaga darurat banjir dan longsor hingga Mei tahun ini. Penetapan status kebencanaan itu didasari pertimbangan ekstremnya kondisi cuaca saat ini yang disertai tingginya curah hujan dan angin kencang.
Baca juga: Prabowo Targetkan Menang 90 Persen di Kabupaten Cianjur
"Status darurat banjir dan longsor masih berlaku. Waktunya sampai Mei. Jadi sampai sekarang belum dicabut," tutur Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno.