Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Jalur Darat Empat Kecamatan di Sigi Terisolasi

Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, masih terisolasi akibat guncangan gempa berkekuatan 7,4 pada skala Richter pada Jumat pekan lalu.

5 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, masih terisolasi akibat guncangan gempa berkekuatan 7,4 pada skala Richter pada Jumat pekan lalu. Empat kecamatan itu adalah Kecamatan Lindu, Kecamatan Kolawi, Ke-camatan Kolawi Selatan, dan Kecamatan Pipikoro. "Akses distribusi logistik menggunakan helikopter," kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, di kantornya di Jakarta, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BNPB belum mendapatkan data jumlah korban dan pengungsi di Kabupaten Sigi. Menurut Sutopo, selain untuk memasok bantuan logistik, saat ini tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) masih berfokus menerjunkan personel untuk evakuasi. Saat ini, proses evakuasi masih mengandalkan tim satuan wilayah SAR, TNI, kepolisian, dan relawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sutopo mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berusaha membuka akses jalur darat menuju Kabupaten Sigi. Menurut dia, akses jalan tersebut akan berpengaruh pada intensitas penyaluran bantuan untuk korban gempa. "Ini akan mempermudah pengiriman bantuan," ujar dia.

Kepala Biro Perencanaan Basarnas Ahmad Haris mengatakan proses evakuasi di empat kecamatan terisolasi di Kabupaten Sigi akan difokuskan melalui jalur darat. Ia mengatakan satu helikopter dan pasukannya telah berjaga untuk melakukan evakuasi di Kabupaten Sigi. "Kami fokus mengirim bantuan. Satu helikopter stand by untuk distribusi logistik," kata dia.

Adapun Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tim SAR telah menjangkau setiap daerah yang sebelumnya terisolasi. Tiga helikopter milik TNI dan Palang Merah Indonesia telah beroperasi untuk menjangkau wilayah yang tertutup akses jalur daratnya. "Semua sudah dijangkau dengan helikopter," ujar dia. ARKHELAUS WISNU | VINDRY FLORENTIN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus