Jalur Prioritas bagi Kelompok Rentan

TANGERANG – Perempuan berkerudung itu bergegas menuju Terminal Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Selasa lalu. Ia baru saja tiba dari Arab Saudi.  Langkahnya agak repot karena ia harus menenteng koper dan menuntun anak perempuannya yang berusia 6 tahun.  

Setelah mengisi data penumpang, perempuan itu kembali berjalan mengikuti penumpang lainnya. Tapi seorang petugas menghampirinya. Petugas itu meminta dia masuk jalur prioritas yang ada di sebelah kanan. "Baru tahu saya (sekarang) ada jalur prioritas seperti ini," ujar perempuan bernama Khadijah itu.

Di jalur prioritas tersebut, Khadijah dan anaknya harus melewati dua pemeriksaan suhu tubuh. Pemeriksaan pertama berupa mesin otomatis yang mendeteksi suhu tubuh. Sedangkan pemeriksaan kedua dilakukan oleh petugas menggunakan alat thermometer gun.

Menurut Khadijah, jalur khusus ini sangat membantu orang-orang seperti dirinya yang bepergian membawa anak. “Saya tidak perlu ikut antrean penumpang,” katanya. "Jadi lebih ringkas, cepat, dan sangat membantu.”

Setelah melewati lorong panjang berkarpet tebal, Khadijah dan anaknya masuk ke sebuah ruangan untuk pemeriksaan dokumen. Dua petugas dari Imigrasi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno-Hatta telah menunggu. Tidak berapa lama, ia dan anaknya bisa meninggalkan tempat itu.

Jalur prioritas yang digunakan Khadijah itu merupakan layanan baru yang digagas Kantor Imigrasi Bandara dan KKP Soekarno-Hatta. Fasilitas itu masuk dalam layanan satu atap khusus untuk kelompok rentan Covid-19.

Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Romi Yudianto, mengatakan jalur prioritas ini dikhususkan bagi orang berusia lanjut, ibu hamil, dan anak-anak, yang masuk kategori kelompok rentan Covid-19. "Fasilitas khusus ini mulai dioperasikan sejak 24 November lalu," ujarnya. Pengoperasian jalur prioritas tersebut menjadi salah satu terobosan untuk menekan penularan virus corona.

Jalur prioritas ini dioperasikan di jalur kedatangan Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta. Penumpang dari luar negeri yang masuk kategori kelompok rentan akan diarahkan oleh petugas untuk melalui jalur tersebut.  

Pada jalur khusus itu penumpang akan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, seperti pengukuran suhu tubuh dan rapid test. Setelah pemeriksaan selesai, penumpang diarahkan menuju gerai Imigrasi sebelum meninggalkan bandara. "Setelah semua beres, penumpang keluar melalui jalur khusus berkarpet merah," kata Romi.

Kepala KKP Soekarno-Hatta, dokter Darmawali Handoko, mengatakan jalur prioritas ini memang disiapkan untuk mencegah antrean penumpang dari luar negeri ketika keluar dari bandara. "Ini juga efektif membantu kelompok rentan," ujarnya. Petugas KKP diturunkan untuk memeriksa kesehatan dan dokumen kesehatan penumpang. "Penumpang cukup menunjukkan surat keterangan rapid test atau PCR, jika belum bisa dilakukan rapid test di tempat."

Jika dari hasil rapid test ditemukan ada penumpang yang reaktif, kata Darmawali, penumpang tersebut akan dirujuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet untuk diperiksa lebih lanjut. "Ini berlaku bagi semua penumpang pesawat (bukan hanya di jalur khusus)."  

Selain jalur prioritas kelompok rentan, Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta saat ini tengah menyiapkan dua gerai khusus untuk pekerja migran. “Counter khusus ini rencananya diresmikan Pak Presiden Jokowi pada 18 Desember mendatang," kata Romi.  

JONIANSYAH HARDJONO | SUSENO

Jalur Prioritas bagi Kelompok Rentan