Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki pekan kedua Work From Home atau WFH seiring himbauan Pemerintah Indonesia untuk beraktivitas di rumah, membuat kendaraan menjadi sering terparkir. Sejumlah hal buruk yang bisa berdampak pada kendaraan.
Manager Service Departemen Head Astra Isuzu, Anjar Kisworo, memberikan beberapa tips merawat mobil untuk menghindari masalah akibat mesin jarang dinyalakan.
1. Accu Soak (Aki Soak)
Saat mobil berhenti, berarti accu tidak di-recharge dan saat itu pula akan terjadi penurunan cadangan listrik meskipun sistem kelistrikan pada mobil dalam kondisi off. Begitu pula yang terjadi pada system kelistrikan dalam posisi on, seperti sistem alarm misalnya.
Penurunan cadangan listrik ini berbeda-beda kondisinya tergantung pada umur dan kualitas accu. Semakin tua umur accu akan semakin mudah kehilangan daya simpan tenaga listrik.
Tipsnya, hidupkan mesin setiap hari tanpa perlu menghidupkan sistem kelistrikan yang lain sekitar 10-15 menit. Waktunya bisa lebih atau kurang tergantung kondisi. Sesekali jalankan mobil untuk pengisian accu yang lebih maksimal. Sambil membeli keperluan sehari-hari misalnya.
2. Mesin kasar ketika mesin pertama kali dihidupkan.
Ketika mesin tidak dihidupkan dalam waktu yang lama maka oli atau pelumasan akan turun ke penampungan sehingga pelumasan bagian atas berkurang.
Tipsnya, mesin dapat dinyalakan secara rutin (minimal 1 hari sekali) dan jangan memainkan pedal gas saat mesin pertama kali dinyalakan.
3. Tekanan Ban
Jika mobil diparkir terlalu lama bisa meyebabkan bagian ban yang menapak langsung dengan lantai akan menjadi rata. Jadi secara keseluruhan bentuk ban tidak bundar utuh. Akibatnya, mobil berjalan maka akan terasa kurang seimnang. Selain itu tekanan angin ban juga bisa berkurang, yang disebabkan oleh karet penutup yang berubah tekstur atau bisa juga disebabkan adanya bagian yang tidak rata antara ban dan velg.
Tipsnya, jalankan mobil beberapa saat (maju-mundur) atau masuk keluar garasi. Upayakan posisi velg dan karet penutup ban juga berubah posisi tumpuan. Ya, itu bisa terjadi jika mobil keluar dan masuk garasi sehingga ban tidak terlalu lama tertumpuh hanya titik tertentu saja.
4. Bahan bakar mengendap
Iklim di Indonesia yang tropis membuat udara lembab akan menyebabkan pengembunan di tangki dan saluran bahan bakar jika mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama. Akibatnya, yang terjadi adalah bahan bakar akan tercampur dengan air sehingga mengurangi kualitas bahan bakar serta berpotensi menimbulkan karat jika tangki/saluran bahan bakar terbuat dari besi.
Adapun bahan bakar di Indonesia terutama solar bio-diesel, jika dibiarkan dalam waktu lama, maka akan terjadi endapan yang akan menyumbat saluran bahan bakar.
Tipsnya, saat memanaskan mobil, cek indicator water separator dan filter bahan bakar pada meter cluster. Rajinlah untuk memeriksa dan mengganti filter bahan bakar secara rutin. Bisa juga tambahkan additive untuk menjaga kualitas bahan bakar.
5. Berkarat pada bagian cakram rem.
Pada beberapa bagian part mobil akan berkarat karena kondisi udara yang lembab atau jika terkena hujan karena terparkir di tempat terbuka. Misalnya bagian Cakram Rem. Setelah beberapa hari tidak terpakai biasanya berkarat. Ini akan menyebabkan berkurangnya performa rem dan juga akan menimbulkan bunyi saat dipakai kembali.
Tipsnya, jalankan mobil beberapa saat sambil memanaskan mesin mobil.
6. Awas menjadi sarang tikus dan serangga
Pernah mendengar cerita dari teman anda atau bahkan anda mengalami sendiri suatu saat mobil tidak bekerja sebagai mana mestinya atau bahkan mati total? Setelah diperiksa ternyata ada salah satu atau beberapa kabel yang putus dan lebih parahnya kabel tersebut merupakan bagian dari sistem yang utama.
Ya, seringkali beberapa hal penyebabnya adalah karena ulah tikus atau serangga. Mobil yang lama berhenti akan menjadi tempat yang nyaman bagi tikus dan serangga untuk bertempat tinggal.
Tipsnya, luangkan waktu untuk memeriksa ruang mesin dan bagian bawah mobil serta buka semua kaca jendela dan pintu untuk mengeluarkan serangga kecil lain yang sempat masuk ke dalam mobil. Pastikan pintu dan jendela tertutup rapat. Dan jaga area garasi dari tikus atau serangga menggunakan anti tikus atau serangga yang di jual di pasaran.
7. Kuman dan debu pada saluran AC
Karena jarang dioperasikan udara yang ada di saluran AC akan kurang bersirkulasi. Hal ini bisa menyebabkan endapan debu dan kuman di seluruh bagian kendaraan dan saluran AC.
Tipsnya, bisa datang ke bengkel langganan untuk melakukan fogging ruangan mobil dan saluran AC dengan disinfektan. Atau ganti filter AC jika diperlukan.
Sebagi tambahan, Anjar menyatakan bahwa beberapa bengkel resmi Astra Isuzu juga memiliki program Treatment Antibacterial Fogging yang berguna untuk membasmi bakteri dan virus di dalam kabin mobil, menyegarkan sirkulasi udara mobil anda dan menghilangkan bau tidak sedap di ruangan interior.
Layanan ini kata dia, melayani semua lini produk Isuzu baik kendaraan niaga maupun kendaraan penumpang.
Bengkel resmi yang dapat memberikan layanan tersebut antara lain, Astra Isuzu Jakarta-Sunter, Astra Isuzu Jakarta-Fatmawati, Astra Isuzu Jakarta-Pramuka, Astra Isuzu BSD, dan Astra Isuzu Bogor. Harga mulai dari Rp 130.000 untuk 1x treatment.
Bengkel Astra Isuzu tetap buka, dengan jam operasional Hari Senin sampai dengan Hari Jumat pukul 08.00 – 16.00 sedangkan Hari Sabtu, pada pukul 08.00 – 12.00. Termasuk Layanan Bengkel Isuzu Berjalan (BIB) juga beropasi.
Layanan Bengkel Isuzu Berjalan siap melayani perbaikan kendaraan customer dimanapun dan kapanpun tanpa harus ke bengkel dengan kualitas pekerjaan dan sparepart bergaransi. Jumlah unit BIB seluruh Indonesia yaitu sejumlah 69 unit. Kami juga melengkapi tim bengkel resmi maupun tim Bengkel Isuzu Berjalan dengan perlengkapan kesehatan, seperti: Masker & Hand Sanitizer.
"Kami juga melakukan sterilisasi dan pembersihan pada beberapa bagian kendaraan, seperti: Kunci Mobil, Handle Pintu (luar dan dalam), Steering Wheel, Switch dan Tombol, Stick Transmisi, Jok Kendaraan (terutama sisi driver), dan bagian-bagian lainnya yang dianggap perlu,"ujar Anjar dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat, 27 Maret 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini