Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jawaban Wali Kota Bekasi Ditegur Ridwan Kamil Soal Tempat Hiburan

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui ditegur Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil karena telah memberi izin tempat hiburan di wilayahnya buka lagi.

12 Juni 2020 | 02.30 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kiri) Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (ketiga kanan), perwakilan dari Summarecon Mall Bekasi dan Walikota Bekasi Rahmat Effendy memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 26 Mei 2020. Kehadiran Presiden itu untuk meninjau persiapan prosedur pengoperasian mal yang berada di wilayah zona hijau, wabah COVID-19. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kiri) Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz (ketiga kanan), perwakilan dari Summarecon Mall Bekasi dan Walikota Bekasi Rahmat Effendy memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 26 Mei 2020. Kehadiran Presiden itu untuk meninjau persiapan prosedur pengoperasian mal yang berada di wilayah zona hijau, wabah COVID-19. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bekasi -Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui ditegur Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil karena telah memberikan izin bahwa tempat hiburan di wilayahnya beroperasi lagi dalam rangka adaptasi kebiasaan baru alias menuju new normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pak Gubernur menyampaikan tolong ditinjau kembali. Dipertimbangkan kembali," kata Rahmat Effendi di Bekasi, Kamis, 11 Juni 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rahmat meluruskan ihwan teguran Ridwan Kamil. Menurut dia, kondisi Kota Bekasi sekarang tengah adaptasi menuju kebiasaan baru, di mana selama tiga bulan mengalami keterpurukan ekonomi.

"Paling tahu, yang melihat kondisinya kan wali kota, bupati di suatu daerah. Alhamdulillah Pak Gubernur mengingatkan jangan sampai terjadi kasus kambuhan," kata Rahmat Effendi.

Pemerintah kata dia, telah melakukan antisipasi sebelum para pengusaha menjalani adaptasi kebiasaan baru. Ia menyebut pegawai mal hingga tempat hiburan telah menjalani tes massal secara acak. Jumlahnya sekitar 3000 lebih.

"Ingat! RKUD (rekeing khas umum daerah) Kota Bekasi itu sudah mau kering ya, jangan sampai, kita nanti tidak mampu membayar hak hak pegawai. Nah, semua sektor yang ada kita gerakkan, supaya kita tidak terkapar fiskal (keuangan)," kata dia.

Ia meyakini bahwa rasio penularannya sangat rendah. Hal ini kata dia, dapat dibuktikan dengan mendengar ahli. Data Mei lalu, rasio reproduksi virus yaitu 0,91 masih di bawah angka 1. Jika dihitung lagi dengan kondisi sekarang, maka bisa lebih kecil lagi. Karena itu, dengan berbagai simulasi, aktivitas perekonomian tetap berjalan.

"Yang di mal dirapid, yang ditempat hiburan dirapid, di-swab. Yang reaktif belum ditemukan adanya klaster baru. Tetapi ada klaster malah dari rumah ke rumah," katanya.

Kasus baru itu, kata Wali Kota Rahmat Effendi, dapat dikendalikan dengan melakukan pelacakan interaksi pasien. Sampai hari ini, kata dia, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi menyisakan sebanyak 13 pasien, sedangkan pasien dalam pengawasan hanya tiga orang, dan orang dalam pemantauan tidak ada.

ADI WARSONO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus