Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Merangkai Jalur, Mengejar Target Operasi

Pembangunan infrastruktur jalur kereta cepat dikebut agar target operasi pada Desember 2022 tak mundur.

12 Oktober 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • KCIC mempercepat pekerjaan, salah satunya pemasangan gelagar beton rel kereta cepat.

  • Pembangunan kereta cepat sudah mencapai 79 persen.

  • Pemerintah menargetkan pengoperasian kereta cepat berjalan pada Desember 2022.

JAKARTA – Gelagar berbentuk kotak berjejer rapi di kompleks Casting Yard 1, Cikarang Barat, Jawa Barat. Diproduksi oleh Sinohydro Corporation Limited, beton yang disebut box girder itu akan dipasang di atas tiang beton jalur layang kereta cepat Jakarta-Bandung, yang terbentang dari Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur; hingga ke Purwakarta, Jawa Barat. Di atas gelagar itu, rel kereta akan dipasang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan pihaknya sedang mempercepat pemasangan gelagar tersebut untuk mengatasi keterlambatan. Tak hanya di wilayah kerja Casting Yard I, percepatan sedang dilakukan di struktur layang lainnya. “Terutama di Casting Yard 4 Batununggal-Bandung ke arah Tegalluar dan Casting Yard 2 ke arah Bandung,” kata dia kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika box girder pertama kali terpasang pada September 2019, KCIC sempat menargetkan seluruh trase sudah tersambung pada 2020. Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat itu, optimistis operasi kereta cepat Jakarta-Bandung bisa dimulai pada awal 2021. Namun jadwal pengoperasiannya mundur hingga Desember 2022. Dwiyana mengklaim saat ini kemajuan pembangunan kereta cepat mencapai 79 persen.

Project Manager Sinohydro Section I, Jiang Hong Yan, menyatakan timnya sedang mempercepat pencetakan dan pemasangan 1.018 unit box girder. “Rencananya, pencetakan akan selesai pada Februari tahun depan dan pemasangannya selesai sebulan sesudahnya,” kata dia kepada Tempo, beberapa waktu lalu. Saat itu, Sinohydro sudah memasang 656 unit box girder.

Setelah pemasangan box girder, jalur kereta cepat ini masih harus dilengkapi oleh slab track atau bantalan rel kereta berbentuk lempengan beton. Jiang memperkirakan pekerjaan timnya akan tuntas pada akhir 2022.

Pembangunan jalur kereta cepat Indonesia-Cina di Casting Yard 1 dk 28, Cikarang, Jawa Barat, 23 September 2021. TEMPO/Tony Hartawan

Pasokan slab track saat ini sedang dibuat oleh PT WIKA Beton. Perusahaan tersebut harus memproduksi 13.315 segmen bantalan rel kereta hingga 31 Mei 2022. Menurut Direktur Teknik dan Produksi WIKA Beton, Sidiq Purnomo, perusahaan sudah mulai memproduksi sejak 21 Juni lalu setelah menerima transfer teknologi dari Sinohydro Corporation Limited. “Mudah-mudahan kami bisa menyelesaikan sesuai dengan targetnya,” katanya.

Percepatan pembangunan kereta cepat juga akan dikejar lewat penyelesaian terowongan yang kini tersisa tiga dari total 13 terowongan. Selain itu, masih ada pekerjaan pembangunan struktur jalan subgrade 18 hingga 20 yang terletak di perbatasan Kabupaten Karawang dan Purwakarta, Jawa Barat. Tugas lainnya yang dikerjakan secara paralel adalah pengerjaan stasiun di Halim Perdanakusuma, Jakarta; serta Karawang dan Tegalluar, Jawa Barat.

Selain pembangunan infrastruktur kereta, KCIC kini menyiapkan pengoperasian serta perawatan armada. Pembahasan aturannya sedang disusun perusahaan bersama Kementerian Perhubungan. “Persiapannya, pembahasan dan harmonisasi rancangan peraturan Menteri Perhubungan,” kata Dwiyana.

Pelatihan tenaga kerja kereta cepat juga tengah berjalan. Untuk tahap awal, pengoperasian moda transportasi ini akan didampingi ahli dari China Railway. Satu operator Cina akan mendampingi enam operator Indonesia. Jumlahnya, menurut Dwiyana, akan berkurang bertahap selama lima tahun masa transisi.

Corporate Secretary KCIC, Mirza Soraya, mengatakan konstruksi kereta cepat dikebut agar tidak terhambat musim hujan. Menurut dia, KCIC telah menambah titik kerja dan alat-alat untuk mendukung perubahan laju konstruksi. “Kami juga membagi shift pekerja menjadi tiga agar pembangunan tetap berjalan sesuai dengan target,” tutur dia.

YOHANES PASKALIS | VINDRY FLORENTIN
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus