Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.

19 Mei 2024 | 19.13 WIB

Foto udara kondisi pesawat yang jatuh di BSD, Kota Tangerang Selatan, 19 Mei 2024. Sebuah pesawat Tecnam P2006 T dengan nomor registrasi PK-IFP milik perkumpulan penerbangan Indonesia atau Indonesia Flying Club terjatuh di sekitar lapangan Sunburst, BSD City, Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Perbesar
Foto udara kondisi pesawat yang jatuh di BSD, Kota Tangerang Selatan, 19 Mei 2024. Sebuah pesawat Tecnam P2006 T dengan nomor registrasi PK-IFP milik perkumpulan penerbangan Indonesia atau Indonesia Flying Club terjatuh di sekitar lapangan Sunburst, BSD City, Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kecelakaan pesawat di Cilenggang, BSD City, Tangerang Selatan, terjadi saat hujan deras. Kondisi cuaca yang buruk itu diduga menjadi salah satu penyebab pesawat jatuh di Jalan BSD Grand Boulevard. Namun untuk memastikan penyebab kecelakaan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah turun tangan untuk menyelidiki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Basarnas Jakarta Desiana Kartika Bahari mengatakan, pesawat dengan nomor register PK- IFP membawa tiga orang dari Tanjung Lesung, Banten, ke Lapangan Terbang Pondok Cabe. Basarnas menerima laporan tentang kecelakaan pesawat itu pada 13.43 WIB. "Ketiga korban sudah dievakuasi semua pada pukul 16.40,” katanya, Minggu, 19 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desiana memastikan, kondisi jenazah para korban dalam keadaan utuh. Dua korban terjebak di pesawat dan satu lagi terpental keluar. “Jadi yang sulit (dievakuasi) ini yang di dalam pesawat karena butuh kehati-hatian," ujarnya. Tubuh mereka terjepit sehingga sulit dikeluarkan. "Karena crash, tubuh mereka terjepit, butuh waktu untuk menarik keluar.”

Petugas di lapangan juga menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan korban. "Alat ekstrikasi," ujarnya. 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus