Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kejar Target Kelayakan MRT Fatmawati-TMII

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan segera memulai proyek pembangunan fisik fase IV kereta Ratangga yang terbentang dari TMII hingga Fatmawati. Pembangunan rencananya dimulai setelah proses studi kelayakan selesai pada Mei mendatang.

1 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pembangunan rute kereta MRT TMII-Fatmawati membutuhkan suntikan dana sebesar Rp 25-28 triliun.

  • MRT Jakarta mengklaim potensi keterlibatan Korea Selatan dan Inggris dalam pembangunan jalur kereta ratangga di trase kedua dan ketiga.

  • Pengamat menilai lintasan proyek fase IV bisa diperpanjang hingga Tangerang Selatan untuk meninggkatkan jumlah penumpang.

JAKARTA – PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan proses studi kelayakan atau feasibility study proyek pembangunan rute fase IV atau Fatmawati di Jakarta Selatan hingga Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta Timur segera selesai. Badan usaha milik daerah (BUMD) Jakarta ini menargetkan proyek sepanjang 12 kilometer tersebut selesai pada 2027.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat ini masih sedang dalam tahap pengerjaan analisis studi kelayakan. Ditargetkan selesai pada Mei 2022," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta, Rendi Alhial, saat dihubungi, Ahad, 27 Februari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rendi menyampaikan hal ini untuk menanggapi instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta perusahaan pelat merah tersebut menyelesaikan seluruh proyek jalur kereta Ratangga di Jakarta. Saat ini, MRT Jakarta memang tengah menuntaskan pembangunan fase IIA yang merupakan bagian dari rute Lebak Bulus, Jakarta Selatan, hingga Ancol Barat, Jakarta Utara. Secara paralel, mereka juga tengah mempersiapkan proyek fase IIB, dengan rencana membangun dua stasiun dan jalur kereta bawah tanah, serta sebuah depo.

Selain membangun trase I, MRT memang tercatat berencana membangun dua trase lain di wilayah Jakarta. Trase kedua, yang disebut fase III, terbentang dari Ujung Menteng di Jakarta Timur hingga Kalideres di Jakarta Barat. Proyek senilai Rp 50-55 triliun ini merupakan bagian dari megaproyek jalur east-west yang menghubungkan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, hingga Balaraja, Tangerang, Banten. Dalam proyek ini, MRT sedang menyelesaikan pembuatan desain.

Sedangkan fase IV masih pada tahap analisis studi kelayakan. "Fatmawati sampai ke Taman Mini juga feasibility study-nya segera diselesaikan dan dieksekusi. Agar Jakarta memiliki MRT, LRT, dan Transjakarta yang terintegrasi dengan semua moda yang ada," kata Jokowi.

Berdasarkan dokumen pre-feasibility study, proyek trase ketiga ini membutuhkan dana investasi sekitar Rp 25-28 triliun. Sepanjang rute ini, MRT akan membangun tujuh stasiun bawah tanah, tiga stasiun layang, dan satu depo kereta. Perusahaan ini berencana menggunakan pembiayaan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar saat peluncuran Tunnel Boring Machine MRT Jakarta Fase 2A di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, 24 Februari 2022. BPMI Setpres/Muchlis Jr

Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar, sempat mengatakan beberapa perusahaan dari sejumlah negara sudah menyatakan minat dalam kerja sama pembangunan fase IV kereta Ratangga Jakarta. MRT pernah mencatat adanya perusahaan asal Korea Selatan yang sangat serius menjajaki potensi kerja sama pada pertengahan 2021.

Belakangan, William memaparkan, pemerintah Inggris juga berencana terlibat dalam proyek transportasi Jakarta tersebut. Bahkan Inggris kabarnya juga akan menjadi salah satu sumber pendana proyek fase III yang membutuhkan biaya sangat tinggi. Hal ini semakin kuat setelah pertemuan Pemprov DKI dan MRT Jakarta dengan Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Anne-Marie Trevelyan, pekan lalu. "Harapannya, kemacetan di Jakarta akan semakin berkurang dengan masyarakat lebih banyak menggunakan transportasi publik," ujar dia.

Anggota Komis B Bidang Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengatakan MRT Jakarta sudah sempat melaporkan secara singkat tentang rencana pembangunan trase TMII-Fatmawati. Menurut dia, pihak legislatif akan mendukung pembangunan sarana transportasi massal di Jakarta.

Namun, kata Gilbert, pembangunan proyek fase IV harus mempertimbangkan potensi keterisian layanan tersebut. Berdasarkan rencana pembangunan, jalur kereta Ratangga ini akan menyusuri jalan tol lingkar luar Jakarta atau JORR. Dewan memprediksi jumlah masyarakat yang akan memiliki moda MRT akan minim. "Bisa dipikirkan dengan matang agar jangan sampai penumpangnya sedikit, tapi nanti minta PSO (public service obligation) tinggi," kata dia.

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang, menilai bahwa MRT Jakarta bisa mendongkrak daya tarik pengguna kendaraan pribadi dengan membangun trase III di dalam kawasan TMII. Dengan demikian, kata dia, penumpang kereta MRT pada rute ini akan tetap ramai pada hari kerja dan akhir pekan. Masyarakat memiliki opsi baru untuk pergi berwisata tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi.

Selain itu, trase MRT ini bisa diperpanjang menyusuri JORR hingga kawasan Tangerang Selatan. Proyek pembangunan ini bisa mengadaptasi rencana proyek MRT Cikarang-Balaraja. "JORR itu sudah sangat macet. Ketika masa pandemi saja macet, apalagi kalau situasi sudah normal. Warga Tangerang Selatan banyak yang kerja ke Jakarta. Mereka bisa dapat opsi selain kendaraan pribadi," kata Deddy.

FRANSISCO ROSARIANS
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus