Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Kelelawar jenis Rhinolophus affinis terbukti mengandung virus yang berkerabat dekat dengan virus Covid-19.
Kelelawar menjadi satwa liar yang paling banyak menampung penyakit zoonosis. Dari 1.100 spesies kelelawar yang diketahui di dunia, 108 spesies merupakan inang dari 28 macam penyakit zoonosis.
Perlu penelitian pemantauan satwa liar, termasuk kelelawar, karena potensinya menularkan penyakit ke manusia.
TIGA puluh lima hari setelah empat pedagang dari Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, positif terpapar coronavirus disease 2019 (Covid-19) pada 29 Desember tahun lalu, para peneliti menyimpulkan biang kerok penyakit yang gejalanya seperti pneumonia itu adalah kelelawar. Dalam laporan yang terbit di Nature edisi 3 Februari 2020, Peng Zhou dari Wuhan Institute of Virology dan tim menemukan urutan genom virus yang dinamai SARS-CoV-2 yang diambil dari para pasien identik 96,2 persen dengan virus BatCoV RaTG13 yang terdapat pada kelelawar asal Yunnan, Rhinolophus affinis.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo