Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BOGOR - Pemerintah Kota Bogor menetapkan kejadian luar biasa keracunan massal akibat mengkonsumsi keong sawah (tutut). Keracunan dialami sedikitnya 108 warga Kampung Sawah, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena korbannya cukup banyak, ditetapkan sebagai KLB di Kota Bogor," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Siti Robiah, kemarin. Menurut Siti, penetapan kejadian luar biasa bukan hanya karena jumlah korban yang banyak, tapi juga karena keracunan terjadi dalam waktu bersamaan dan tempat yang sama. "Semua korban mengkonsumsi makanan dengan jenis yang sama serta merasakan gejala penyakit yang juga sama," Siti menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diduga, keracunan tutut di Kampung Sawah terjadi setelah santap buka puasa pada Kamis malam lalu. Konsumsi keong sawah setelah berbuka puasa memang menjadi ciri khas warga di desa itu. Menu olahan keong sawah menjadi favorit dan penjualnya juga marak.
Dinas Kesehatan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab mengapa bisa terjadi keracunan. Sampel yang dikirim berupa keong dan hasil olahannya yang sudah matang.
Sembari menunggu, masyarakat diimbau mengedepankan pengolahan makanan yang sehat. "Agar kejadian seperti kemarin tidak terulang," katanya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bogor Kota, Komisaris Didik Purwanto, mengatakan telah menetapkan tiga tersangka dalam kejadian keracunan massal di Kampung Sawah. Ketiganya adalah YY, 40 tahun, dan dua pemilik warung yang menjual masakan keong sawah, yakni SN, 35 tahun, dan JU, 37 tahun.
Semua korban keracunan yang dilarikan ke rumah sakit diduga telah mengkonsumsi tutut yang dijual di dua warung itu. Sedangkan menurut keterangan kedua pemilik warung, olahan keong sawah yang dijual semuanya dimasak oleh YY.
Kepada penyidik, YY mengatakan mencari sendiri keong sawah dari sawah maupun membeli dari pasar. "Kemungkinan keong yang diperoleh dari pasar itu kondisinya sudah mati sehingga tidak higienis. Namun kami tetap masih menunggu hasil laboratorium untuk pastinya," kata Didik.
Ida Farida, 47 tahun, petugas sosial masyarakat Kelurahan Tanah Baru, mengungkapkan bahwa korban keracunan mengalami mual dan muntah-muntah. Mereka dibawa ke puskesmas setempat sudah dalam kondisi tubuh lemas bahkan demam sejak Jumat siang. "Korban, terutama anak-anak, mengalami pusing, muntah-muntah, dan demam menjelang sahur hingga pagi," katanya. M. SIDIK PERMANA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo