Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JALAN raya yang melintasi rel kereta api Gresik-Surabaya,
terbilang banyak makan korban. Rupanya pintu keretanya tanpa
penjaga hingga para masinis sepakat tidak menambah nyawa terbang
sla-sla. Ini mulal dipraktekkan awal September lalu. Setiap
kereta mau melintas, setibanya di Desa Rumokalisari, 7 km
sebelum Gresik berhenti 10 meter sebelum daerah lintasan.
Seorang laki-laki tua meloncat dari lok dan terbirit-birit ke
arah pintu lintasan. Munawir, 70 tahun, salah seorang petugas
lok, lalu melambai-lambai agar semua mobil berhenti. Sementara
itu, peluit kereta meraung-raung. Kakek 3 cucu itu sebetulnya
sudah pensiun setelah 40 tahun berdinas di PJKA, tapi kini dia
masih jadi tenaga bantuan. "Saya dag-dig-dug juga di pintu
kereta itu," tuturnya, "habis, mobil-mobil itu tak mau berhenti
juga." Dia ingat nasib seorang petugas pintu kereta yang
diseruduk truk.
Kerja rangkap masinis jadi tukang pintu kereta itu dilakukan
bergantian. Belum diketahui sampai kapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo