Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Kinerja Ekspor-Impor Merosot Tajam

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 2,09 miliar secara bulanan pada Mei 2020.

16 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 2,09 miliar secara bulanan pada Mei 2020. Meski surplus, kinerja ekspor-impor Mei jatuh paling dalam sejak beberapa tahun terakhir. Ekspor Mei tercatat sebesar US$ 10,53 miliar, turun 28,95 persen secara tahunan. "Kalau dilihat ke belakang, ekspor yang rendah terjadi pada Juli 2016 sebesar US$ 9,6 miliar," tutur Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran virtual, kemarin.

Adapun impor bulan lalu turun lebih dalam sebesar 42,20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi US$ 8,44 miliar. Anjloknya impor ini terendah sejak 2009. Menurut Suhariyanto, anjloknya ekspor-impor tak lepas dari dampak pandemi global Covid-19 yang terjadi di banyak negara. "Berbagai negara mengalami kontraksi ekonomi karena ada pembatasan sosial dan pelemahan daya beli masyarakat," ujar Suhariyanto.

Berdasarkan catatan BPS, semua komponen impor mengalami pertumbuhan negatif, baik secara bulanan alias month-to-month maupun tahunan atau year-on-year. Tercatat, pertumbuhan impor barang konsumsi minus 39,83 persen (yoy), bahan baku minus 43,03 persen, dan barang modal minus 40 persen. Total impor tumbuh negatif 42,20 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Impor bahan baku dan modal perlu diwaspadai karena berpengaruh besar terhadap pergerakan industri dan perdagangan," ujar Suhariyanto. Sementara itu, impor bahan modal bisa berpengaruh kepada komponen investasi dan pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun komponen ekspor yang mengalami pertumbuhan pada Mei lalu merupakan ekspor minyak dan gas, naik 15,64 persen dibanding pada April. Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka itu anjlok hingga 42,64 persen.


LARISSA HUDA

 
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus