Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pemerintah DKI Jakarta menyediakan kios di sejumlah titik di trotoar Jalan Sudirman-Thamrin.
Menjual produk UMKM hasil bikinan sendiri.
Juga berfungsi sebagai penyalur informasi pariwisata Jakarta.
JAKARTA — Bangunan semipermanen dengan desain minimalis di tepi trotoar Jalan Sudirman itu menarik perhatian pejalan kaki. Berbagai jajanan, aksesori, dan berkardus-kardus bandeng presto terlihat berjajar rapi di dinding kaca. Kios-kios itu berisi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan JakPreneur, yang berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan PD Pasar Jaya.
Bayu, pemilik usaha Bandeng Presto Melati itu, mengatakan telah berdagang di kios tepat di depan Halte Transjakarta Tosari tersebut sejak 24 Januari lalu. Dia menceritakan proses mendapatkan lapak super strategis itu. Pria berusia 29 tahun ini bergabung dengan JakPreneur sejak 2018 dan biasa berjualan bandeng presto secara online.
Tahun lalu, JakPreneur menggelar proses seleksi yang diawali review produk. Syaratnya, produk yang dijual di kios tersebut harus merupakan bikinan sendiri. Bayu cs pun mengirim bandeng mereka ke Dinas Perindustrian. Awal tahun ini, dia terpilih dan menempati satu dari lima kios di sepanjang koridor Jalan Sudirman-Thamrin itu.
Setiap kios ber-AC tersebut diisi oleh tiga hingga empat jenis produk usaha kecil. "Untuk biaya sewanya, pakai sistem bagi hasil 20 persen," kata Bayu. Sedangkan listrik dibayar dari patungan pemilik usaha. Begitu juga upah karyawan. "Sejauh ini, angka penjualan lumayan-lah."
Pengusaha kecil lain yang mendapatkan lapak berdagang adalah Siti Kuraisin. Pemilik usaha Batik Tulis Koja ini bersyukur bisa terpilih karena tidak sekadar mendapat tempat berjualan yang strategis, tapi juga bimbingan pengembangan usaha. "Karena dibantu pemasarannya," kata dia.
Kios UMKM di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, 10 Februari 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat.
Pemerintah DKI telah woro-woro soal pembuatan kios tersebut sejak 2019. Meski sempat menjadi pro-kontra terkait dengan penggunaan jalur pedestrian, program ini terealisasi pada awal 2021. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan proyek ini tetap mengutamakan hak pejalan kaki.
Menurut dia, kios-kios tidak hanya untuk berjualan, tapi juga sebagai ujung tombak informasi pariwisata Jakarta. Para pedagang, dia melanjutkan, pun diwajibkan menjaga kebersihan.
Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha, Kecil, dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan pedagang tidak diizinkan memasak di lokasi. "Kami sudah siapkan tempat sampah di setiap lokasi kios. Intinya, harus tetap jaga kebersihan," kata Andri. Ke depan, Dinas Perindustrian akan menyiapkan delapan titik lokasi di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin yang bakal diisi 18 kios.
INGE KLARA SAFITRI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo