Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kisah Dua Menteri Keuangan

10 Mei 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA sedikit kesamaan antara Sri Mulyani dan Ngozi Okonjo Iweala, Direktur Pelaksana Bank Dunia periode 2007. Keduanya sama-sama wanita dan pernah menjabat Menteri Keuangan. Okonjo Iweala adalah mantan Menteri Keuangan Nigeria. Bedanya, alumnus Universitas Harvard ini pernah menjadi Menteri Luar Negeri Nigeria.

Okonjo Iweala dikenal sebagai tokoh perempuan antikorupsi dan berhasil menghapus utang Nigeria melalui Paris Club US$ 16 miliar. Sebagai seorang mantan anggota staf Perserikatan Bangsa-Bangsa, dia diprotes oleh para seterunya gara-gara masalah gaji. Sebelumnya, PBB menggajinya US$ 250 ribu (sekitar Rp 2,5 miliar) per tahun. Lantaran ada tekanan dalam negeri, dia harus rela menerima gaji US$ 6.000 (sekitar Rp 60 juta) per tahun, seperti gaji menteri di Nigeria.

Tak mudah bagi Okonjo Iweala memerangi korupsi di Nigeria. Banyak koruptor khawatir pada gerakan bersih-bersih ini. Belakangan Bank Dunia mendapuknya menjadi Direktur Pelaksana pada 2007.

Di Indonesia, Sri Mulyani dianggap Menteri Keuangan andal dan lurus memerangi korupsi. Wanita kelahiran Lampung 47 tahun silam ini memelopori reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. Dia berusaha membersihkan Direktorat Jenderal Pajak serta Bea dan Cukai, dua lembaga yang kerap disebut sarang penyamun. Sudah ratusan orang pegawai pajak dan bea-cukai dipecatnya lantaran korupsi.

Prestasi Sri Mulyani juga diakui dunia. Bekas orang penting di Dana Moneter Internasional ini juga terpilih sebagai Menteri Keuangan terbaik di Asia versi majalah Euromoney dan Emerging Markets. Majalah Forbes memasukkan Sri ke dalam 100 wanita berpengaruh di dunia.

Sayang, dia tersandung kasus bailout Bank Century. Dewan Perwakilan Rakyat menilainya bersalah lantaran menyelamatkan bank milik Robert Tantular itu. Kasus ini membuat Sri Mulyani dua kali dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Benarkah pengangkatannya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia untuk menyelamatkan tokoh yang dikenal punya integritas tinggi ini? Juru bicara Bank Dunia di Jakarta, Randy Salim, hanya mengangkat bahu ketika dimintai konfirmasi. ”Mungkin kebijakan dewan direksi Bank Dunia begitu,” ujarnya pekan lalu.

PI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus