Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Kisah kolam renang

Pembangunan kolam renang dan loncat indah di samarinda, kalimantan timur yang pernah dihebohkan sudah selesai. tapi belum diresmikan dan masih terlarang untuk umum. (kt)

9 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMBANGUNAN kolam renang dan loncat indah di Samarindah telah selesai. Warga masyarakatnya sudah tak sabar lagi ingin berenang di kolam yang konon termegah di Kalimantan itu. Kolam yang dibangun April lalu dan sempat dihebohkan karena dianggap tidak memenuhi persyaratan untuk kepentingan olahraga itu, dikerjakan oleh PT Bangun Cipta Sarana, kontraktor dari Jakarta yang sering membuat iri para kontraktor daerah. Sebelumnya, beberapa pihak pernah mencemaskan status kolam tersebut. Bahkan KONI Pusat menuding bahwa kolam itu tak bisa dijadikan tempat pertandingan atau latihan. Kecuali buat rekreasi. (TEMPO 6 Mei 1978). Tapi sampai awal Juli tadi tempat rekreasi yang sudah rampung itu masih terlarang dimasuki umum. Bahkan belum terdengar kabar kapan akan diresmikan. "Masih diperlukan beberapa perbaikan. Soalnya pada dasar kolam mengalami retak berat," ujar ir Priyatman Patmadireja, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur. Menurut Priyatman, keretakan itu disebabkan tekanan air yang menyembul dengan keras dari bawah tanah. Akibatnya kolam jadi bocor. Maklum lokasinya terletak di atas danau. Bahkan di kiri kanan kolam penuh rawa. Kejadian itu tak ayal mengundang perhatian beberapa anggota DPRD Kal-Tim. Misalnya, mengapa tidak dilakukan survey sebelum pembuatan dilakukan. Padahal pihak DPU tahu sekali daerah itu merupakan sumber penampungan air hujan. "Yang memilih lokasi di sini Pemda," ucap Priyatman di hadapan DPRD. Priyatman juga tak lupa menjelaskan bahwa semula yang menghendaki tempat itu gubernur (waktu itu Wahab Syahrani). Sesungguhnya, ketak-sepakatan soal lokasi itu sempat melahirkan polemik tak enak antara beberapa pihak. HM Kadri Uning, Walikota Samarinda semula sudah menyediakan tanah kosong di Temindung, dekat bangunan Gedung Wanita. "Di sana tempatnya lebih strategis. Lagi pula kan cuma buat rekreasi," kata Kadri. Selain itu Kadri berpendapat, idenya itu cocok dengan rencana perluasan kota. Tapi kolam itu sudah terlanjur dibangun dekat lapangan bola Segiri. Karena kebocoran itu air kolam tampak menguning, bercampur lumpur. Instalasi pembersih yang dipasang di sana ternyata tak bisa menolong banyak. Bahkan berkali-kali dilakukan penyedotan keadaannya tetap parah. Cakar Ayam Sementara warga kota makin tak sabar, Priyatman belum juga memberikan kepastian apakah keretakan dasar kolam bisa diatasi. Hanya katanya "perbaikan masih terus dilakukan. " Tapi kabarnya pihak pemborong sudah mulai mengeluh karena Rp 372 juta biaya yang tercantum dalam tender sudah ludes. Bahkan sudah terdengar sas-sus pihak pemborong akan mengajukan klaim. Sementara sumber TEMPO di DPRD menyebutkan, DPU juga sudah siap dengan anggaran barunya, yaitu sebesar Rp 40 juta untuk menghadapi klaim pemborong. Sementara itu beberapa pemborong lain mengatakan bahwa kebocoran kolam itu disebabkan kecerobohan dalam pemasangan alat yang lazim disebut cakar ayam pada pondasi dasar. Cakar ayam yang dimaksudkan untuk menekan menyembulnya air itu semestinya panjang 2,4 meter. Semula DPU memang sudah menginstruksikan agar cakar ayam dipasang sesuai ukuran. Tapi entah kenapa pihak pemborong memotongnya jadi 1,8 meter saja. "Satu-satunya jalan hanyalah mengganti cakar ayam itu," ucap seorang pejabat di DPU. Dan ini tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit pula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus