Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Klarifikasi Thomas Lembong Soal Proyek Bermasalah di Ancol

Eks Komisaris Utama dan Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong mengklarifikasi informasi soal proyek bermasalah di Ancol.

10 Juni 2023 | 09.12 WIB

Thomas Trikasih Lembong. ANTARA
Perbesar
Thomas Trikasih Lembong. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Komisaris Utama dan Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong mengklarifikasi bahwa dia telah mengirim keterangan tertulis soal konflik internal dan proyek bermasah di Ancol, Jakarta Utara. Keterangan tertulis itu juga diterima redaksi Tempo.co.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya tidak pernah memberikan keterangan tertulis kepada Tempo.co seperti yang dicantumkan dalam pemberitaan tersebut," kata dia dalam surat keberatan yang dikirim kepada Tempo, Jumat, 9 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Tempo.co memberitakan soal sejumlah masalah yang ada di tubuh perusahaan Ancol, mulai dari proyek mangkrak hingga konflik internal. Dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada 5 Juni 2023 tertera bahwa Thomas menyinggung soal proyek pembangunan ABC Mall hingga sengketa aset Sea World Ancol. 

Setelah berita ini terbit, Tempo telah berupaya menghubungi Thomas dengan mengirimkan pesan WhatsApp. Akan tetapi, dia tak merespons hingga akhirnya mengirimkan surat keberatan. 

Dilansir dari pemberitaan Tempo pada 12 Agustus 2022, Thomas pernah membocorkan maraknya proyek mangkrak di kawasan wisata Ancol saat wawancara daring dengan Tempo. Menurut dia, berbagai proyek tampak tak terurus karena ketidakmampuan manajemen mengelola aset.

“Ancol tidak berkembang, banyak proyek mangkrak di Ancol,” ujar Thomas dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui Zoom, Jumat, 12 Agustus 2022.

Thomas mencontohkan proyek pembangunan hotel bintang lima di sebelah Resor Putri Duyung yang digadang-gadang bakal menjadi properti unggulan Ancol. Alih-alih menghasilkan bangunan megah, proyek yang telah menghabiskan duit senilai ratusan miliar itu hanya menyisakan fondasi.

Aset lain di dalam kawasan Ancol yang tak termanfaatkan dengan baik adalah Sea World. Akuarium raksasa ini, kata Thomas, semestinya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Namun nyatanya, perjalanan pengelolaan Sea World pun bermasalah.

“Sea World kongsi dengan Lippo, sempat berjalan dengan baik tapi bermasalah sampai ke Mahkamah Agung,” tutur Thomas Lembong.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus