Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kondisi Pramudi Jadi Faktor Utama Kecelakaan

KNKT dan kepolisian mencatat kondisi pramudi sebagai salah satu faktor yang kerap memicu kecelakaan lalu lintas bus Transjakarta. Sejumlah pramudi bus Transjakarta mengklaim masih mengalami kelelahan dalam bertugas. Pemeriksaan kesehatan hingga jumlah lokasi rehat masih terbatas.

23 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Transjakarta akan membangun bilik istirahat pramudi di tujuh koridor BRT pada tahun ini.

  • KNKT menyebutkan 80 persen kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kesalahan manusia.

  • Polda mencatat 6 dari 17 kecelakaan bus Transjakarta disebabkan oleh kelalaian pramudi.

JAKARTA – Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat kondisi pramudi bus Transjakarta sebagai faktor penyebab utama dari sebagian besar kecelakaan yang melibatkan kendaraan tersebut. Keduanya pun meminta PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) membenahi secara menyeluruh manajemen para pemegang kemudi di salah satu moda transportasi massal terbesar Jakarta tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami, manajemen, mempersiapkan pencegahan. Hal-hal yang selama ini belum tersentuh dengan baik, kami siapkan,” kata Direktur Utama Transjakarta, Mochammad Yana Aditya, di kantornya, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, Transjakarta mulai menjalankan beberapa perbaikan manajerial sumber daya manusia di perusahaan pelat merah tersebut. Mereka membuat perjanjian kerja sama melalui memorandum of understanding (MoU) pelaksanaan pemeriksaan kesehatan menyeluruh atau medical check-up (MCU) bagi pramudi dengan Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu.

Badan usaha milik daerah (BUMD) Jakarta ini juga mewajibkan semua mitra operator menggelar pemeriksaan kesehatan sederhana terhadap sopir yang akan bertugas, Januari lalu. Setiap hari, pramudi akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh, tekanan darah, dan wawancara ihwal kondisi badan sebelum bertugas.

Pramudi bus Transjakarta beristirahat di SPBG Pemuda, Jakarta, 24 Februari 2022. TEMPO/Subekti

Transjakarta juga telah membangun bilik rehat bagi sopir Transjakarta di Halte Ragunan, Jakarta Selatan. Rencananya, tempat mengaso serupa akan dibangun di enam koridor bus rapid transit (BRT) lainnya. “Sepanjang tahun ini, kami coba jalani rekomendasi KNKT,” ujar Yana.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjanto, memang mengatakan 80 persen kecelakaan lalu lintas berawal dari kesalahan manusia atau human factors. KNKT sendiri telah menginvestigasi keamanan dan keselamatan layanan bus Transjakarta sepanjang Desember 2021. Mereka menemukan banyak petunjuk tentang pengaruh kondisi fisik dan mental pramudi dalam sejumlah kecelakaan.

KNKT menemukan potensi terjadinya kelelahan dan kebosanan pada pramudi yang harus memacu bus Transjakarta. Kondisi psikologis juga dapat terpengaruh oleh situasi kemacetan yang parah di jalanan di Jakarta. Padahal seorang sopir Transjakarta butuh konsentrasi tinggi untuk tetap berjalan di jalur busway yang sempit. “Dalam bisnis transportasi, keselamatan merupakan hal paling penting yang perlu dipastikan,” kata Soerjanto.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan terdapat 17 kasus kecelakaan jalan raya yang melibatkan bus Transjakarta sejak awal 2022. Menurut dia, kepolisian menemukan indikasi kuat bahwa penyebab enam kecelakaan di antaranya adalah pramudi bus Transjakarta. Sedangkan 11 kasus lainnya, kata Sambodo, dipicu oleh kelalaian pengendara kendaraan atau pengguna jalan lainnya.

Selain manajerial pramudi, kata Sambodo, kepolisian akan membantu dengan menyusun peta kerawanan kecelakaan di sejumlah koridor atau rute bus Transjakarta. “Kami akan berikan kepada Pemprov DKI dan Transjakarta,” kata dia.

Pelaksana tugas Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Angelina Betris, pun mengatakan perusahaannya akan membuat Transjakarta Bus Academy untuk menyamakan kualitas semua pramudi yang terlibat dalam layanan penumpang. Program yang masuk rencana bisnis perusahaan 2021-2025 tersebut akan memberikan pengetahuan dan meningkatkan teknik mengemudi yang berkeselamatan.

Pramudi juga akan mendapat pendidikan karakter untuk mengemudikan bus dengan baik, taat aturan lalu lintas, dan prima. “Transjakarta Bus Academy akan menjadi standard of excellence dalam mewujudkan profesi pengemudi yang kompeten,” kata Betris.

Wakil Ketua Serikat Pekerja Transportasi Jalan Raya (SPTJR), Gito Ardi, menilai Transjakarta tak cukup hanya menyusun aturan baru prosedur operasional standar (SOP) pramudi. Menurut dia, BUMD tersebut juga harus aktif dalam pengawasan semua aturan tersebut di lapangan, terutama terhadap mitra operator.

Gito mengklaim praktik pemeriksaan kesehatan sederhana hanya dilakukan terhadap pramudi sif pagi. Beberapa pramudi pun berkisah tetap diminta mengemudikan bus meski hasil pemeriksaan kesehatannya kurang baik.

Hal yang sama terjadi pada penerapan aturan jam kerja. Menurut Gito, pramudi bus Transjakarta masih terikat pada capaian kilometer dalam bertugas. Selain itu, pramudi pada sif malam kerap mengalami overtime karena harus antre panjang mengisi bahan bakar dan mencuci unit bus. “Kelelahan karena kerja lebih dari delapan jam sehari harus benar-benar diperhatikan. Harus ada sistem yang memastikan kondisi pramudi tak akan drop ketika bertugas,” kata Gito.

FRANSISCO ROSARIANS
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus