Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LAGOS - Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) melaporkan 175 warga Nigeria tewas akibat wabah kolera. Lembaga ini juga menyebutkan 10 ribu warga Nigeria lainnya sedang terjangkit wabah yang menyebar cepat tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Salah satu penyebab utama wabah cepat menyebar adalah padatnya kemah-kemah pengungsian. Selain itu, air bersih sulit didapat dan sanitasi serta layanan kebersihan juga relatif buruk," kata Manajer Program NRC, Janet Cherono, dilansir EWN kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada awal November, 175 orang tewas akibat kolera di wilayah Adamawa, Borno, dan Yobe. Wabah ini semakin sering menjangkiti Nigeria setelah kelompok militan Boko Haram menguasai wilayah tersebut. Lebih dari 1,8 juta orang telantar akibat pemberontakan Boko Haram yang telah menewaskan lebih dari 27 ribu jiwa dan menghancurkan kehidupan sehari-hari di wilayah Danau Chad.
Maiduguri, tempat kelahiran Boko Haram, adalah tempat tinggal bagi 243 ribu pengungsi di kamp-kamp yang penuh sesak dengan fasilitas kebersihan yang buruk, menciptakan lingkungan yang subur bagi kolera untuk menyebar, kata NRC.
Cherono menambahkan, musim hujan memperburuk kondisi di wilayah tersebut. "Jika fasilitas kesehatan dan sanitasi tambahan tidak segera disiapkan, Nigeria dapat kembali dilanda wabah kolera pada 2019," ujar dia.
Kolera disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri kolera menyebabkan diare akut. EWN | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo