Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
12 Desember 1998
Bentrokan terjadi antara warga Desa Wailete (mayoritas Islam) dan Desa Hative Besar (mayoritas Kristen). Beberapa rumah penduduk terbakar.
14 Januari 1999
Terjadi bentrokan antara warga Kristen dan Islam, yaitu suku Bugis, Makassar, dan Ambon di Dobo, Maluku Tenggara. Delapan orang tewas.
19 Januari 1999
Bentrok terjadi di Ambon. Sebabnya, Jopie Saiya, seorang sopir angkutan umum Desa Batumerah Atas (Kristen), dimintai uang oleh pemuda Desa Batumerah Bawah (mayoritas Islam) di bawah ancaman senjata tajam. Sejumlah masjid dan gereja dibakar.
20-21 Januari 1999
Kerusuhan di Kampung Hunut, Durianpatah, Waiheru, Bentengkarang, dan Desa Hila. Lalu, menjalar ke Saumlaki (Maluku Tenggara), Seram Barat, Xanana, tempat meletus kerusuhan massal karena ekses Ambon.
9 Februari 1999
Terjadi perkelahian antarwarga Desa Kairatu, Kabupaten Maluku Tengah, di Pulau Seram. Tercatat 20 rumah di sekitar Pasar Kairatu terbakar, 4 orang luka-luka, dan 1.100 orang menjadi pengungsi.
22 Februari 1999
Kerusuhan terjadi lagi di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Tercatat 20 orang meninggal, 37 orang luka parah, 127 rumah dan 1 gereja rusak.
23 Februari 1999
Bom meledak dua kali di Kota Ambon. 30 rumah terbakar di Batumerah. Kawasan Batumerah dan Mardika tegang kembali.
1 Maret 1999
Warga Dusun Kolanahuru menyerang Dusun Rinjani. Sebanyak 2 orang tewas dan 3 luka berat. Pada hari yang sama, 3 orang aparat kepolisian menembak 3 orang di dalam Masjid Muhajirin, Dusun Rinjani.
6 Maret 1999
Ratusan massa berhadap-hadapan di depan Gereja Silo Ambon dan Masjid Al-Fatah. Kerusuhan terjadi. Tiga belas orang tewas, 9 luka berat, dan 4 luka ringan.
31 Maret-1 April 1999
Kerusuhan terjadi lagi Tual, Maluku Tenggara. Sebanyak 80 orang meninggal dunia, 66 orang luka berat, 264 rumah terbakar, 4 sarana ibadah terbakar, dan sekitar 30 ribu orang mengungsi.
24 Juli 1999
Terjadi bentrokan massal di Pulau Saparua. Sekitar 21 orang tewas dan 118 luka-luka.
24 Oktober 1999
Warga 11 desa Kristen di Malifut menyerang warga Muslim. Akibatnya, 16 desa muslim remuk. Sebanyak 16.000 orang mengungsi ke Ternate dan Tidore.
26-27 November 1999
Perang meledak lagi di Ambon. Korbannya 34 warga sipil meninggal, 137 luka. Konflik ini melibatkan asrama polisi dan mes perwira militer. Sebanyak 15 tentara dan polisi terlibat baku tembak dengan sesama aparat sendiri.
9 Desember 1999
Sekitar 31 orang meninggal ketika terjadi bentrok antarwarga Kecamatan Piru, Maluku Tengah. Kontak senjata rakitan, busur, dan bom molotov berlangsung sekitar 2 jam.
19 Desember 1999
Sehari setelah Presiden dan Wapres meninggalkan Ambon, 5 orang tewas di Desa Seriholo, Kecamatan Kairatu.
25 Desember 1999
Puluhan truk mengangkut ribuan massa bertombak dari kalangan merah (Kristen) menyerang Tobelo.
26-28 Desember 1999
Gereja Silo Ambon dan lima masjid terbakar. Bentrok terjadi antara pasukan "kuning" (tentara adat keraton Ternate). Mereka dianggap melindungi warga Kristen dan pasukan putih-muslim dari Kesultanan Tidore dan Bacan. Sekitar 20 ribu warga Kristen menyerbu 3 kecamatan kantong muslim di Tobelo, Galela, dan Jailolo. Sekitar 800 nyawa muslim melayang, lebih dari 1.000 rumah hancur.
1-2 Februari 2000
Pertikaian pecah di Desa Soahuku, Kecamatan Amahe, Kabupaten Maluku Tengah. Delapan belas orang tewas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo