Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Terancam Punah

Daftar kuliner Nusantara yang terancam punah.

3 Desember 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia Meilati Batubara mengatakan banyak menu masakan Nusantara yang terancam punah. Alasannya bermacam-macam. Dari tidak diturunkannya resep itu ke anak dan cucu, bahan-bahannya yang menghilang, hingga persepsi negatif terhadap pangan lokal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mei menggagas Pusaka Rasa Nusantara (PRN), proyek yang mendokumentasikan resep kuliner Nusantara di sejumlah daerah. Ekspedisi berjalan sejak Oktober 2021 dan akan berakhir pada awal tahun depan. Dari hasil penelusuran tim Pusaka Rasa Nusantara, berikut ini beberapa resep masakan yang sudah terancam punah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rendang 120 daun

Rendang umumnya dikenal sebagai hidangan berbahan daging. Namun tim ekspedisi PRN menemukan resep rendang dengan 120 jenis daun khas Nagari Batu Bulek, Sumatera Barat. Masyarakat setempat biasa mendapatkan daun-daun tersebut dari hutan sekitar tempat tinggal mereka. Namun kini tersisa 55 jenis daun.

Swamening

Hidangan khas Jayapura, Papua, ini menggunakan sagu, kelapa parut, dan daun talas yang digulung berlapis. Menurut Meilati, hidangan ini mulai ditinggalkan generasi muda di Papua yang lebih suka camilan gurih. “Yang makan itu (swamening) cuma orang tua,” kata Mei.


Kepiting Kelapa

Kepiting yang hidup di kawasan Maluku Utara, terutama Ternate, ini merupakan hewan yang dilindungi dan dikonsumsi terbatas.


Sambal Tulang

Sambal ini menggunakan tulang dari sisa pemotongan sapi. Para perajin tulang memahatnya dan dijual di pasar untuk dijadikan sambal tulang. Sayangnya, kata Mei, jumlah perajin tulang makin sedikit.

Tengkawang

Buah dari pohon meranti ini tumbuh di hutan Kalimantan. Keberadaan flora tersebut makin langka. Padahal buahnya bisa dijadikan butter atau mentega untuk bahan kosmetik.


Ikan Masapi

Ikan sidat kembang (Anguilla marmorata) ini kian sulit ditemui di Danau Poso, Sulawesi Tengah. Ikan masapi biasa bertelur di muara, lalu balik lagi ke danau. Ketika telur menetas, anak-anak ikan sidat juga menuju danau. Namun, menurut Mei, keberadaan bendungan pembangkit listrik tenaga air memutus jalur alami ikan tersebut.

Ikan Pora-pora

Ikan endemik di Danau Toba ini juga terancam punah. Mei menuturkan jumlah ikan pora-pora mulai kalah banyak dari bibit ikan yang didatangkan dari luar, seperti mujair.

NASKAH: FRISKI RIANA 
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus