Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok banyak mengisi waktu dengan membaca selama menjalani hukuman. Buku apa saja dia lahap, termasuk Alquran. Bahkan, dia nyaris menyelesaikan isi kitab suci umat Islam itu.
“Di sini gua juga hampir khatam baca Alquran loh. Gua kan SD sama SMP di sekolah Islam, jadi gua inget-inget dikit lah,” kata Ahok, kepada 10 penulis yang mengunjunginya rumah tahanan Mako Brimob, Kelapadua, Depok, Selasa, 24 Oktober 2017.
Pertemuan Ahok dengan para penulis itu diulas oleh Ignatius Haryanto dalam tulisannya berjudul, ‘Sebuah Selasa Siang Bersama BTP’. Ignatius adalah satu dari 10 penulis yang mengunjungi Ahok. “Ia (Ahok) yang mendominasi pembicaraan, dan ia banyak berbicara tentang apa saja yang ia lakukan selama ia menghabiskan waktu dari hari ke hari dalam tahanan,” kata Ignatius dalam tulisan itu.
Baca: Terancam 6 Tahun Bui, Suara Ahok Bergetar Baca Pembelaan
Kepada tamunya, Ahok mengatakan, Alquran yang dia baca didapat dari seorang ibu. Ahok tidak menjelaskan secara rinci, siapa ibu yang dia maksud. Lelaki kelahiran Belitung Timur, 29 Juni 1966 itu memuji cetakan Alquran berikut hiasannya yang indah. “Nah gua baca juga tuh Al Maidah, bagus isinya,” kata Ahok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Simak: Ahok Bisa Berbahasa Arab, Video Ini Buktinya
Menurut Ahok, dia benar-benar memanfaatkan waktunya untuk membaca. Bahkan dia merasa seperti dikejar-kejar menyelesaikan seluruh bacaannya. Kadang kalau dia bosan, dia bisa pindah ke buku lain, padahal buku sebelumnya belum habis dibaca. “Yah gua tandain aja, terus gua buka buku lain,” katanya. “Ini hari ke-168 gua ada di sini, dan sepanjang itu gua udah abis baca 18 buku.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Alasan Ahok-Djarot Kalah di Pilkada DKI 2017
Dari sekian banyak buku bacaannya, Ahok terkesan dengan buku Guntur Soekarno Putra berjudul Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku. Buku ini pertama kali terbit tahun 1977 dan tahun 2007 buku tersebut dicetak ulang. “Buku itu lucu dan Bung Karno jadi sangat kelihatan humanisnya, dan walaupun dia presiden, buat Guntur, dia tetap seorang ayah dan seorang teman,” ujar Ahok kepada tamunya, seperti dikutip Ignatius Haryanto.
Baca juga: Pak Anies, Pejabat Daerah Tak Bisa Minta Prioritas di Jalan