JAKARTA — Hujan lebat menjadi tantangan terbesar pergelaran balap World Super Bike (WSBK) 2021 di Sirkuit
Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, akhir pekan lalu. Betapa tidak, dua kali direktur lomba membatalkan balapan lantaran hujan lebat.
Semula, balapan pertama yang awalnya digelar pada Sabtu pekan lalu, pukul 15.00 Wita, harus ditunda karena serangan dahsyat air langit. Padahal saat itu semua pembalap dan timnya sudah bersiap di atas lintasan beberapa menit sebelum bendera start dikibarkan.
Hujan deras yang datang tiba-tiba membuat pembalap dan timnya kocar-kacir. Walhasil, direktur lomba memutuskan menggeser balapan pertama di Sirkuit Mandalika pada Ahad pagi.
Menariknya, hujan lebat kembali mengguyur Mandalika pada Ahad sore. Hasilnya, jadwal balapan kedua WSBK ditunda beberapa jam.
Presiden
Pertamina SAG Team, tim balap Moto2, Muhammad Rapsel Ali, membenarkan adanya kendala hujan di Sirkuit Mandalika. Rapsel datang ke lokasi lomba pada Sabtu dan Ahad lalu. Ia mengajak pembalap jagoannya di ajang Moto2, Bo Bendsneyder, menonton balap World Super Bike dan World Super Sport 2021 di Mandalika.
"Curah hujan memang sangat tinggi. Awan sangat tebal, hitam, yang menjadi kendala dan agak sulit diatasi," kata Rapsel ketika dihubungi, kemarin.
Meski begitu, Rapsel mengapresiasi event balap internasional pertama di Sirkuit Mandalika. Sebab, meski hujan deras dan balapan sempat ditunda, perlombaan bisa diselesaikan. Bahkan tak ada kendala berarti saat lomba adu lari kuda besi itu berlangsung di trek basah.
"Seluruh tim sirkuit bekerja sigap mampu mengatasi halangan tersebut," kata penasihat Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu.
Sejumlah kru tim WorldSBK membawa motor dan peralatannya kembali ke paddock dari grid start saat hujan deras mengguyur Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 20 November 2021. ANTARA/Andika Wahyu
Meski balapan di Mandalika tergolong sukses, Rapsel menyarankan agar WSBK musim 2022 di Indonesia tak lagi dilangsungkan menjelang akhir tahun seperti musim ini. Sebab, kondisi cuaca di Indonesia biasanya musim hujan pada akhir tahun.
Ia pun berharap ajang balap WSBK 2022 digelar pada awal musim atau sekitar April. Secara teknis, Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Walhasil, tak akan ada lagi kendala cuaca buruk dan hujan lebat. Seperti ajang MotoGP, Moto2, dan Moto3, yang sudah menjadwalkan seri Sirkuit Mandalika pada pertengahan Maret 2022.
Rapsel pun berharap pemerintah mulai berbicara dengan Dorna, organisasi penyelenggara balap MotoGP dan
WSBK. "Pemerintah bersama IMI, tentunya. Karena lebih kuat jika pemerintah yang membicarakan tentang adanya kemungkinan menggeser jadwal," kata Rapsel.
Rapsel sempat berjumpa dengan Carlos Ezpeleta, anak Carmelo Ezpeleta, bos Dorna, saat menonton WSBK di Mandalika, Ahad lalu. "Sudah kami sampaikan maksud tersebut (menggeser jadwal balapan WSBK 2022 di Mandalika)," kata Rapsel.
Uniknya, pemerintah sebenarnya telah mengupayakan metode modifikasi cuaca untuk menekan intensitas hujan di Mandalika. Caranya dengan menabur sebanyak 3 ton natrium klorida alias garam di atas awan di sekitar Pulau Lombok pada Jumat-Sabtu pekan lalu. Pesawat TNI Angkatan Udara jenis Casa N-212 dikerahkan untuk membantu proses modifikasi cuaca itu.
Singkat cerita, garam ditaburkan ke atas gumpalan awan yang mengarah ke kawasan Mandalika. Harapannya, awan menurunkan hujan lebih awal sebelum sampai di kawasan Mandalika. Namun, sayang, hujan lebat masih saja mengguyur kawasan Mandalika saat balapan digelar pada akhir pekan lalu.
Adapun pengamat sekaligus komentator F1 dan FIA F2 Championship, M. Wahab, menyebutkan hujan tak bisa disebut sebagai kendala ajang balap
WSBK di Mandalika. Menurut dia, hujan merupakan hal yang biasa dalam sebuah laga olahraga balap internasional. "Perlombaan yang ditunda itu biasa. Karena keselamatan memang menjadi yang utama," kata Wahab ketika dihubungi, kemarin.
Menurut Wahab, keamanan pembalap menjadi hal terpenting dalam balapan WSBK dan seluruh perlombaan balap lainnya untuk roda dua dan roda empat. Karena itulah, mobil keamanan alias safety car berputar beberapa kali di Sirkuit Mandalika sebelum lomba dimulai. Selanjutnya, petugas di dalam safety car melaporkan kondisi trek ke direktur balapan untuk mengambil keputusan lanjut-tidaknya perlombaan.
Selain itu, hujan justru menjadi daya tarik sebuah ajang balap. Air yang berada di atas aspal akan menjadi tantangan tersendiri bagi pembalap. Sebab, trek yang licin membuat pembalap tak bisa leluasa menggeber tunggangan mereka. "Pembalap yang bukan unggulan justru bisa unggul di balapan (dalam kondisi) hujan," kata Wahab.
Meski begitu, Wahab meminta pengelola sirkuit memastikan kualitas drainase agar trek tak terendam air hujan. Intinya, air yang jatuh ke aspal sirkuit harus cepat mengalir. "Bisa dengan membuat waduk atau memperlebar saluran airnya. Secara teknis, hal itu tidak sulit," kata dia.
Sistem drainase Sirkuit Mandalika juga menjadi salah satu catatan tim tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP). Menurut Albertien Pirade, salah seorang tenaga ahli utama KSP, infrastruktur drainase di Mandalika tidak mampu menampung air secara optimal akibat curah hujan tinggi.
Albertien menemukan genangan air terdapat di beberapa titik sirkuit saat hujan deras mengguyur. Beruntung, genangan tersebut tidak berada di lokasi vital, seperti gardu listrik dan trek sirkuit. Meski begitu, Albertien berharap perbaikan sistem drainase bisa segera dituntaskan. Terlebih, Sirkuit Mandalika akan menggelar lomba balap bergengsi berikutnya, MotoGP, pada Maret 2022. "KSP akan mendukung penuh proses perbaikannya," kata Albertien.
Gubernur
Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengungkapkan, meski banyak kendala beberapa hari sebelum lomba dimulai, ajang balap internasional di Pertamina Mandalika International Street Circuit terbilang sukses.
Beberapa kendala itu, antara lain, adalah video unboxing sepeda motor Ducati, permasalahan marshal, serta genangan air yang terjadi saat race hari pertama. Meski begitu, Zulkieflimansyah tetap menganggap penyelenggaraan ini sukses.
“Terima kasih semua yang telah mendoakan acara-acara kita, alhamdulillah bisa terlaksana. Kalau masih ada kekurangan dan ketidaksempurnaan, itu hal yang biasa,” ucapnya.
INDRA WIJAYA | SUPRIYANTHO KHAFID | ANT