Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Luhut Minta Pesawat Bersiap di Halim untuk Ciptakan Hujan Buatan

Luhut meminta pesawat yang dipakai untuk menabur garam guna menciptakan hujan buatan bersiap di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma.

5 September 2023 | 09.13 WIB

Pilot, copilot dan kru pesawat berdoa sebelum melakukan penerbangan peluncuran Teknologi Modifikasi Cuaca (hujan buatan) dengan membawa bahan semai sebanyak 2,8 ton menggunakan pesawat CN-A 2901 TNI AU, di Bandar Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk penanggulangan kekeringan yang berlangsung selama 90 hari di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Pilot, copilot dan kru pesawat berdoa sebelum melakukan penerbangan peluncuran Teknologi Modifikasi Cuaca (hujan buatan) dengan membawa bahan semai sebanyak 2,8 ton menggunakan pesawat CN-A 2901 TNI AU, di Bandar Udara Militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca untuk penanggulangan kekeringan yang berlangsung selama 90 hari di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersiap untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca atau menciptakan hujan buatan untuk mengatasi polusi di Jakarta. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Asep menuturkan dalam waktu dekat memang belum ada rencana melakukan modifikasi cuaca. Namun, Luhut meminta agar pesawat yang dipakai untuk menabur garam bersiap di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Hujan buatan itu belum ada tapi memang perintah Pak Menko supaya BMKG tetap stand by pesawatnya di Halim,” kata Asep kepada TEMPO di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 4 September 2023.

Sebelumnya, Luhut mengatakan upaya menciptakan hujan buatan di Jakarta terkendala tidak adanya awan hujan yang terbentuk alami. "Masalahnya adalah hujan tidak ada, nanti bulan ini cuman ada besok, tipis kemungkinan hujan buatan karena harus ada potensi hujannya itu," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, 1 September 2023.

Potensi hujan selanjutnya, kata Luhut, hanya ada pada tanggal 8 dan 9 September saja. Setelah itu Indonesia masih akan mengalami kemarau panjang dan tidak ada potensi hujan. 

Sementara itu, tim dari Laboratorim Modifikasi Cuaca BRIN bersama TNI AU dan BMKG sudah pernah melakukan misi penerbangan menciptakan hujan buatan pada Sabtu lalu, tapi hanya berbuah hujan ringan di beberapa lokasi. 

Tim gabungan BRIN, TNI AU, dan BMKG mencoba mengoptimalkan potensi pertumbuhan awan 50-70 persen. Potensi setara atau lebih besar diprediksi baru akan hadir kembali akhir pekan ini.

"Prinsipnya kami standby. Kalau tidak ada potensi, tidak akan dipaksakan untuk terbang semai," kata Koordinator Laboratorium Modifikasi Cuaca, BRIN, Budi Harsoyo, Minggu malam 3 September 2023.

Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Alumnus Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2022. Ia mengawalinya dengan menulis isu ekonomi bisnis, politik nasional, perkotaan, dan saat ini menulis isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus