Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kian Populer Skincare Khusus Pria

Kala kreator konten berupaya mengikis stigma tabu pria memakai skincare.

 

28 Mei 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Konten video tutorial pemakaian skincare untuk pria semakin diterima warganet.

  • Izin BPOM menjadi hal yang tak bisa ditoleransi dalam penggunaan produk kecantikan.

  • Sebagian pria masih menggunakan skincare seperti sabun muka, tabir surya, dan pelembap.

Ibarat ikan salmon yang menerobos arus sungai nan deras, Tysna Saputra melawan stigma pria tak pantas memakai produk perawatan kulit alias skincare. Tysna, yang berprofesi sebagai model dan kreator konten, mulai membuat video tutorial penggunaan produk skincare pria pada 2015-2016.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat itu, konten skincare hanyalah selingan. Ketika itu, ia lebih berfokus pada konten video fashion pria. Awalnya konten video tutorial skincare yang dibikin Tysna adalah penggunaan sabun muka pria. Saat itu, respons warganet tak terlalu kencang. Maklum, sabun muka masih wajar digunakan oleh laki-laki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nah, selanjutnya, Tysna membuat video tutorial skincare yang lebih beragam. Saat itulah ia menuai cibiran dari warganet yang merasa aneh saat pria memakai skincare. Tantangan lain, terkadang Tysna merasa rikuh saat mendapat undangan dari sebuah produsen skincare. Tysna menjadi satu-satunya pria yang hadir mendapatkan penjelasan tentang sebuah produk skincare.

"Saat itu, cowok bikin konten skincare untuk cowok itu belum ada. Kalau cowok membuat video tutorial skincare untuk cewek ada, meski sedikit," kata Tysna kepada Tempo, Jumat lalu, 27 Mei 2023.

Namun cibiran warganet membuat pria yang kini berusia 34 tahun itu semakin penasaran. Ia justru semakin dalam mempelajari beragam produk skincare, dari cara pakai, kandungan, hingga manfaatnya.

Pandemi Covid-19, diakui Tysna, membawa berkah bagi dirinya. Sebab, konten video tutorial pemakaian skincare untuk pria semakin diterima warganet. Maklum, pembatasan kegiatan membuat banyak pria mulai menjajal produk perawatan kulit wajah.

Naiknya minat pria menggunakan skincare membuat pasar bergerak. Seperti jamur pada musim hujan, muncul sejumlah produsen skincare, dari internasional sampai lokal. Mereka pun berlomba menggandeng kreator konten dan pemengaruh untuk mengiklankan produk mereka. Sebagai pemain lama, Tysna ikut kecipratan berkah.

"Sampai sekarang ada 50 lebih produk yang 'meng-endorse' saya. Ada produk internasional dan lokal juga," ujar Tysna.

Kreator konten dan model, Tysna Saputra, menunjukan jenis skincare dasar untuk laki-laki. TEMPO/Nita Dian

Tysna memprediksi pasar skincare untuk pria bakal semakin besar. Menurut dia, akan semakin banyak produk skincare yang menambah embel-embel khusus pria dalam produk mereka. Penambahan embel-embel khusus pria nyatanya ampuh untuk menarik minat pria memakai skincare. Embel-embel khusus pria juga ampuh mengikis stigma lawas tentang tabunya pria menyentuh skincare.

Padahal sejatinya, bahan dan kandungan dari skincare untuk pria tak jauh berbeda dengan produk untuk perempuan. Menurut Tysna, kebanyakan pria masih malu menggunakan produk skincare yang tak melabelkan jenis kelamin atau genderless. "Padahal skincare itu sejatinya tanpa gender. Merawat kulit itu penting untuk laki-laki dan perempuan," kata dia.

Selain pasar, jumlah kreator konten skincare pria bertambah. Menurut Tysna, hal ini ikut mendorong upaya mengikis stigma buruk pria dan skincare. Namun dia mengaku tak terbebani persaingan dengan kreator konten lain. Justru bertambahnya pemain kreator konten membuat ia dan timnya semakin kreatif membuat video baru.

Selain melawan stigma, ada pula tantangan lain yang dialami Tysna. Salah satunya mencoba beberapa produk perawatan kulit yang menjalin kerja sama dengannya. Sebab, ia tak mau asal mengiklankan produk skincare. Tysna wajib menjajal dulu produk tersebut sebelum memperkenalkan ke warganet.

"Minimal saya harus coba dulu selama dua pekan. Kalau hasilnya bagus, baru saya buat kontennya."

Namun ada kalanya kulit wajah Tysna tak cocok dengan sebuah produk skincare. Mulai dari jerawat, kulit kemerahan, kulit perih, sampai kulit kering menjadi risiko yang harus ia alami. Jika sudah begitu, ia akan menolak penawaran endorsement dari produk skincare tersebut. Selain itu, ia akan berfokus memulihkan kondisi kulit wajahnya yang bermasalah.

"Beruntung saya sudah punya skincare yang ampuh menyembuhkan efek buruk ini," kata pemilik akun YouTube @TysnaSaputra dengan jumlah 246 ribu pengikut itu.

Karena itu, Tysna lebih selektif dalam memilih tawaran produk skincare. Cara paling mudah, ia harus memastikan produk yang akan dicoba sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bagi Tysna, izin BPOM menjadi hal yang tak bisa ditoleransi. Sebab, dalam penggunaan skincare, keamanan konsumen menjadi syarat utama.

Tantangan lain, Tysna mencatat, muncul sejumlah dokter spesialis dermatologi yang kerap mencibir penggunaan produk skincare. Bahkan ia mencatat kritik dari mereka terkadang lebih keras dibanding komentar warganet yang sekadar mencibir penggunaan skincare oleh pria.

Meski begitu, Tysna mengaku tetap bersemangat membuat konten tentang skincare pria. Ia beralasan memiliki tujuan baik untuk membantu orang-orang agar lebih percaya diri dengan penampilannya. Menurut Tysna, di era serba digital dan penggunaan media sosial yang semakin marak, penampilan seseorang dianggap penting.

"Saya yakin, penampilan yang menarik akan menambah kepercayaan diri dan kemampuan seseorang," ujarnya.

Hal menarik lainnya, menurut Tysna, kaum pria seharusnya tak perlu malu lagi menggunakan skincare. Sebab, faktanya, banyak perempuan yang memberikan dukungan terbanyak pada konten video skincare yang ia buat. Para perempuan rupanya suka jika pacar atau suami mereka memiliki wajah lebih bersih dan sehat.

"Perempuan mana yang mau sama laki-laki berjerawat, kusam, dan berminyak," kata pemilik akun Instagram @tysnasaputra dengan jumlah 162 ribu pengikut itu.

Kreator konten dan pegawai swasta, M. Ikhsan Nurseha. Dok. Pribadi

Selain Tysna, ada pula M. Ikhsan Nurseha, pegawai swasta, yang juga aktif membuat konten video tentang fashion dan skincare. Di media sosial Instagram @ikhsanzans, ia kerap membuat video tutorial penggunaan skincare. Ikhsan mengaku tak sengaja masuk ke dalam dunia skincare pria.

Awalnya, ia hanya ingin menyelesaikan masalah jerawat batu saat masih kuliah pada 2011. Saat itu Ikhsan sempat memakai produk krim racikan apotek yang belum memiliki izin dari BPOM. "Maklum, saat itu akses untuk produk skincare masih sulit," kata pria yang kini berusia 31 tahun ini.

Singkat cerita, Ikhsan sempat memakai produk skincare yang mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri dan hidrokuinon, dalam waktu cukup lama. Menurut Ikhsan, produk abal-abal tersebut sempat memberikan hasil yang sangat memuaskan.

Namun, begitu penggunaan skincare disetop, kondisi kulit wajah Ikhsan justru menjadi parah. Bukan cuma jerawat, flek hitam dan kulit kusam menjadi pekerjaan rumah Ikhsan. Sejak saat itu, Ikhsan sangat selektif dan belajar mengaplikasikan produk skincare dengan baik.

Adapun awal mula membuat konten video tutorial penggunaan skincare ia mulai pada 2018. Menurut Ikhsan, saat itu pemain lain masih sangat sedikit. Meski begitu, ia sangat bersemangat untuk semakin mempopulerkan penggunaan skincare pada pria.

Sebab, ia yakin pria juga berhak merawat kulit wajah. Tak perlu sampai glowing, sejatinya perawatan kulit untuk pria lebih sederhana, yakni cukup membuat kulit sehat dan tak bermasalah. "Yang penting, masalah seperti jerawat dan berminyak berhasil diatasi sudah cukup."

Jika kulit sehat, Ikhsan melanjutkan, pria bisa mendapatkan keuntungan lain. Salah satunya adalah kulit wajah menjadi lebih awet muda. "Pasti bahagia kalau dianggap awet muda," tuturnya.

Ramainya video tutorial penggunaan skincare ikut mengubah pikiran Doni Maulana. Pria berusia 35 tahun itu mulai menggunakan produk skincare sejak pandemi Covid-19 pada 2020. Karena rasa penasaran menonton video tutorial skincare pria, Doni jadi sadar akan pentingnya kesehatan kulit wajah bagi laki-laki.

"Sebelumnya, saya merasa skincare itu ya cuma untuk perempuan. Pria cukup sabun muka," kata pria yang bekerja sebagai pegawai swasta ini.

Skincare yang digunakan Doni masih sederhana, yakni sabun muka, tabir surya, dan pelembap. Ketiga produk itu ia pakai sejak akhir 2021. Tujuan utama Doni saat itu adalah menghilangkan jerawat dan kulit kusam yang sering muncul di dahi dan pipi. Kini ayah satu anak itu mengklaim masalah jerawat sudah hilang.

Selain itu, Doni merasa kulit wajahnya lebih lembut dan lebih cerah. Beruntung, langkahnya memakai skincare mendapat dukungan dari istrinya. "Istri saya jelas suka. Katanya lebih enak dilihat," katanya sambil tertawa.

Menariknya, kini Doni lebih terbuka tentang skincare. Ia tak malu saat menggunakan produk skincare. Bahkan Doni tak malu bercerita dengan rekan kantornya tentang penggunaan skincare. "Toh, mujur menghilangkan masalah jerawat dan kusam kulit saya."

Ada juga Lucky Imansyah, 29 tahun, yang menjajal skincare kurang-lebih selama satu tahun ini. Sama seperti Doni, jerawat menjadi problem utama Lucky. Selain penampilan yang buruk, Lucky mengeluhkan rasa sakit pada jerawatnya. Belum lagi jika ada jerawat yang pecah hingga mengeluarkan nanah. "Saya sih lebih memikirkan aspek kesehatan kulit dibanding tampilan kinclong," kata pria yang bekerja sebagai pegawai swasta itu.

Selain sabun muka dan pelembap, Lucky menambahkan, ada serum khusus untuk mempercepat penyembuhan jerawat. Sejauh ini, Lucky mengaku puas atas hasil yang didapatkan dari skincare buatan lokal yang ia gunakan. "Sekarang saya jadi rajin merawat kulit. Saya enggak mau berjerawat lagi."

INDRA WIJAYA
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus