BANYAK cara maling mengakali calon - korban. Pan Karsa, 46, penduduk Desa Pengastulan, Buleleng, Bali, kecurian gara-gara terlalu percaya setan. Di desa tersebut belakangan ini orang memang ramai membicarakan hantu jerangkong. Hantu tadi, begitu desas-desus yang luas beredar, merupakan penjelmaan orang kaya yang mati. Setelah dikubur, ia akan bangkit dan mencari orang-orang yang berpiutang padanya. Ia berpakaian serba putih, jalannya tak menjejak tanah. Hantu jerangkong itu biasanya didahului bau bangkai yang menusuk hidung. Belum lama ini Desa Pengastulan panen. Di malam hari, Pan Karsa menunggui padi yang siang harinya dijemur di terik matahari. Ketika malam kian larut, mata Pan Karsa yang mulai mengantuk tiba-tiba terbelalak. Hidungnya kembang kempis. Ia seperti mencium bau sesuatu - bau bangkai. Lantas dia ingat: tiga hari sebelumnya, di desanya ada orang meninggal. Dasar penakut, ia kontan lari sipat kuping sambil berteriak. Tapi malam itu tak seorang pun berani mendatangi tempat Karsa menumpuk padinya. Esoknya baru ketahuan:jerangkong itu sebenarnya tak pernah ada. Bau menusuk yang tercium Karsa ternyata berasal dari bangkai anjing yang entah ditaruh oleh siapa. Agaknya, oleh maling. Sebab, setelah diteliti, padi Pan Karsa ternyata banyak yang hilang. Penduduk segera melapor ke polisi Namun, maling hantu itu belum diketahui sosoknya.