Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Transportasi Publik Ibu Kota Antisipasi Lonjakan Jumlah Penumpang

Ahli kesehatan meminta operator angkutan mengatur jumlah penumpang agar tidak berdesakan. 

6 Juni 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Angkutan umum di Jakarta bersiap melaksanakan protokol kesehatan selama masa transisi.

  • Potensi kenaikan jumlah penumpang diprediksi terjadi pada Senin besok.

  • Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat mengingatkan PT KCI agar bisa mengatur jarak penumpang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Sejumlah angkutan umum di Jakarta mengaku telah siap melaksanakan protokol kesehatan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) memasuki masa transisi di Ibu Kota. Kesiapan itu termasuk dalam menghadapi potensi kenaikan jumlah penumpang karena sebagian perkantoran dan tempat usaha mulai beroperasi pada Senin besok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba optimistis bisa menerapkan jarak aman antar-penumpang atau physical distancing di kereta rel listrik (KRL). “Jumlah perjalanan (Commuter Line) juga sudah ditambah,” tuturnya, kemarin.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Ibu Kota akan menjalankan PSBB transisi sebelum memasuki pola kehidupan normal baru. Pada masa transisi ini, pemerintah melonggarkan operasional transportasi, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Jumlah penumpang, misalnya, akan dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas kendaraan. Pembatasan ini dilakukan agar jarak antar-penumpang bisa diatur minimal 1 meter.

Pelonggaran pembatasan juga berlaku untuk aktivitas tempat usaha. Mulai Senin besok, sejumlah kegiatan perindustrian, perkantoran, pergudangan, hingga pertokoan akan kembali beroperasi dengan syarat jumlah karyawan yang masuk dibatasi hanya setengahnya.

Anne melanjutkan, saat PSBB transisi, PT KCI akan mengoperasikan 898 perjalanan KRL per hari. Jumlah itu bertambah dari masa limitasi sebelumnya, yaitu 784 perjalanan per hari. Mulai kemarin, Commuter Line beroperasi sejak pukul 04.00 hingga 20.00. Petugas membatasi penumpang yang akan masuk stasiun dan KRL. Tujuannya agar penumpang tetap bisa menjaga jarak.

Anne menambahkan, dalam kondisi tertentu saat kepadatan penumpang melebihi biasanya, PT KCI siap mengoperasikan KRL tambahan agar penumpang bisa tetap menjaga jarak. “Di luar 898 perjalanan (KRL), dimungkinkan adanya tambahan,” tuturnya. 

PT Transportasi Jakarta juga bersiap menerapkan protokol kesehatan, termasuk tetap menjaga jarak antar-penumpang saat terjadi peningkatan pada Senin besok.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan jumlah penumpang di halte dan bus bakal dikurangi. Caranya dengan membatasi jumlah penumpang di dalam bus gandeng dan bus besar masing-masing 60 dan 30 orang. “Jarak aman antar-pelanggan ialah 1 meter atau satu lengan,” ujarnya.

Jhony menjelaskan suhu tubuh penumpang diperiksa saat akan masuk halte. Transjakarta telah menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di halte. “Halte dan bus juga rutin disemprot disinfektan,” katanya.

Menurut Jhony, polisi dan tentara akan membantu pengawasan di halte agar penumpang tunduk pada protokol kesehatan. Layanan Transjakarta dalam masa transisi ini akan disesuaikan dengan kondisi aktual. Berdasarkan data Transjakarta, perusahaan daerah itu melayani 26 rute mulai kemarin. Waktu operasional bus juga diperpanjang menjadi pukul 05.00-22.00.

Moda raya terpadu (MRT) Jakarta juga bersiap membuka kembali 13 stasiun Ratangga—sebutan kereta MRT—saat PSBB transisi. Sebelumnya, PT MRT Jakarta hanya mengoperasikan enam stasiun.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, setiap hari kerja, Ratangga beroperasi sejak pukul 05.00 hingga 21.00. Sedangkan untuk akhir pekan hanya beroperasi pada pukul 06.00-20.00.

Anggota Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hermawan Saputra, mengingatkan PT KCI agar bisa menegakkan protokol kesehatan di stasiun dan KRL. Menurut dia, yang paling penting ialah pengaturan penumpang agar tidak berdesakan. Tujuannya demi mencegah penyebaran Covid-19.

Hermawan memperkirakan akan terjadi peningkatan penumpang saat perkantoran dibuka pada Senin besok. Karena peminat KRL itu luar biasa banyak,” tuturnya. 

GANGSAR PARIKESIT 

 

 

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus